SuaraSumut.id - Sebanyak 12 anak di enam kecamatan di Simeulue, Aceh, mengalami gizi buruk sepanjang 2021.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Nurhadini, melansir Antara, Jumat (10/12/2021).
"Dari 12 anak mengalami gizi buruk, lima di antaranya sudah sembuh, seorang meninggal dunia, seorang berstatus gizi kurang, dan lima lainnya masih dalam penanganan," kata Nurhadini.
Penyebab terjadinya gizi buruk karena rendahnya daya beli masyarakat guna memenuhi gizi terutama, di masa pandemi Covid-19. Selain itu, lingkungan kurang bersih juga menjadi faktor penyebab lain.
Baca Juga:6 BUMN yang Punya Banyak Utang, Ada yang Capai Rp 452 Triliun!
Nurhadini mengatakan, pihaknya terus berupaya mengatasi gizi buruk dengan memberikan makanan pemulihan kepada anak atau balita penderita gizi buruk.
Selain itu, pemberian makanan tambahan, memberikan pelayanan gizi berbasis masyarakat, melatih ibu hamil, serta upaya lainnya mengurangi angka penderita gizi buruk.
Ada beberapa kendala penanganan gizi buruk, di antaranya kurangnya dukungan keluarga terutama dalam pemberian makanan tambahan. Serta pemberian makanan tambahan tidak tepat sasaran
"Kami terus berupaya memberi pemahaman kepada orang tua anak yang mengalami gizi buruk. Sebab tanpa dukungan orang tua, apa yang kami lakukan sulit mendapatkan hasil maksimal," tukasnya.
Baca Juga:Hujan Deras di Bandar Lampung, Anak Hanyut di Saluran Air