SuaraSumut.id - Pemprov Sumut tidak lagi akan mengucurkan penyertaan modal kepada perusahaan BUMD pada 2022, kecuali ke Bank Sumut.
Pemprov Sumut masih mengucurkan penyertaan modal ke perusahaan BUMD pada 2021. Namun pada 2022 tidak lagi, kecuali untuk Bank Sumut," kata Kepala Biro Perekonomian Sumut, Naslindo Sirait, melansir Antara, Kamis (20/1/2022).
Penyertaan modal Pemprov Sumut ke perusahaan BUMD tercatat senilai Rp 207 miliar di 2021.
Masing-masing untuk PT Bank Sumut sebesar Rp 100 miliar, PT Perkebunan Sumut Rp 80 miliar, PDAM Tirtanadi Rp 11 miliar, PT Dhirga Surya Rp 10 miliar, dan PT Aneka Industri dan Jasa Rp 6 miliar.
Baca Juga:5 Sumber Kekayaan Putri Tanjung, Bangun Kerajaan Bisnis Sejak Masih Muda
Pertimbangan Pemprov Sumut untuk tidak mengucurkan penyertaan modal untuk memfokuskan dana APBD Sumut ke pembangunan yang lebih menyentuh ke masyarakat.
Kemudian BUMD diharapkan bisa lebih mandiri dalam menyelamatkan perusahaan. Apalagi, setelah dibenahi pada 2021 kinerja BUMD Sumut sudah mulai sedikit membaik.
"Ada pun penyertaan modal untuk Bank Sumut bertujuan memperkuat modal Pemprov Sumut di bank itu. Apalagi Bank Sumut mau IPO (initial public offering)," katanya.
Bank Sumut sendiri tercatat sebagai BUMD yang labanya terus membaik atau Rp 614,13 miliar di tahun 2021. Laba Bank Sumut di 2021 itu naik 19,34 persen dari 2020 yang masih Rp 514,62 miliar.
Baca Juga:OTT Hakim Dan Panitera PN Surabaya, KPK Amankan Sejumlah Uang