Usai Periksa Bupati Langkat Nonaktif, Komnas HAM Mengonfirmasi Ada Korban Meninggal dalam Kerangkeng Manusia

Komnas HAM mengemukakan, jika kerangkeng manusia yang berada di rumah pribadi milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin menelan korban jiwa.

Chandra Iswinarno | Welly Hidayat
Senin, 07 Februari 2022 | 20:38 WIB
Usai Periksa Bupati Langkat Nonaktif, Komnas HAM Mengonfirmasi Ada Korban Meninggal dalam Kerangkeng Manusia
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara menyambangi Gedung KPK terkait kasus dugaan kerangkeng manusia yang dilakukan Bupati Langkat nonatkif Terbit Rencana Perangin Angin pada Senin (7/2/2022). [Suara.com/Welly Hidayat]

SuaraSumut.id - Komnas HAM mengemukakan, jika kerangkeng manusia yang berada di rumah pribadi milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin menelan korban jiwa.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan pengakuan yang berasal dari penggalian informasi yang langsung dilakukan Komisioner Komnas HAM terhadap Terbit Rencana Perangin angin di Gedung Merah Putih KPK, pada Senin (7/12/2022).

"Terkonfirmasi ada yang meninggal dalam kerangkeng tersebut," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Lobi Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan,

Selain mendalami korban yang meninggal dunia di dalam kerangkeng, Komnas HAM juga mendalami Bupati Terbit terkait sejarah kerangkeng.

Baca Juga:Komnas HAM Sebut Temukan Alat Kekerasan untuk Penghuni Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Nonaktif

"Metode pembinaan yang dilakukan oleh tim yang mengelola kerangkeng itu sehari-hari. Dan juga bagaimana SOP penanganan kalau ada kekerasan atau korban jiwa," ucap Beka

Dari penggalian keterangan terhadap Terbit Rencana, diketahui jika keberadaan kerangkeng manusia tersebut sudah ada sebelum menjabat sebagai Bupati Langkat.

"Kira kira itu poin-poin yang kami konfirmasi," ujar Beka

Beka mengemukakan, menggali keterangan dari Terbit Rencana Perangin angin selama dua jam.

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, tidak mengonfirmasi jumlah orang yang meninggal dunia di dalam kerangkeng manusia kepada Bupati Terbit.

Baca Juga:Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin Klaim Tidak Ada Penghuni Kerangkeng Manusia Tewas Akibat Kekerasan

Lantaran, dalam proses penyelidikan Komnas HAM bahwa setidaknya ada tiga orang yang tewas selama kerangkeng berisi manusia tersebut beroperasi.

"Nggak ngomong jumlah orang. Tapi bahwa ada yang meninggal iya," katanya.

Sebelumnya, sejumlah alat yang diduga digunakan sebagai alat kekerasan untuk penghuni kerangkeng manusia di rumah pribadi milik Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin ditemukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengemukakan hal tersebut saat berada di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta.

"Kami menemukan adanya kekerasan, bentuk kekerasan, pola kekerasan, sampai alat kekerasannya," kata Anam di Lobi Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (7/2/2022).

Anam juga mengemukakan, ada sejumlah dokumen dalam proses penyelidikan yang dilakukan terhadap Terbit Rencana Perangin Angin. Di antaranya, berupa foto hingga video yang akan dikonfirmasikan kepada Bupati Terbit.

"Beberapa dokumen yang kami miliki, ada foto, ada video, ada berkas, dan lain sebagainya," ungkap Anam

Maka itu, Anam berharap Bupati Terbit rencana agar kooperatif selama menjalani pemeriksaan soal dugaan perbudakan modern dengan penemuan kerangkeng berisi manusia di rumah pribadinya itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini