"Pak Menag sebagai pejabat publik dalam mengomunikasikan kebijakannya harus menjaga etika publik. Jangan gunakan narasi yang justru melukai perasaan masyarakat khususnya umat Islam," kata Kholid.
Menurutnya, pendekatan dalam menertibkan pengeras suara harus dilakukan dengan pendekatan yang edukatif, persuasif dan disampaikan secara simpatik.
"Azan itu syiar islam yang masuk dalam hak ritual beribadah umat Islam. Tidak pantas jika disandingkan dengan analogi suara anjing," tegasnya.
Lantaran itu, Kholid mendesak Gus Yaqut menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya tersebut. Menurutnya, hal itu justru akan menenangkan kondisi kekinian.
Baca Juga:Bandingkan Azan dengan Gonggongan Anjing, Waketum PKB ke Menag: Jangan Picu Kontroversi
"Meminta maaf akan lebih menenangkan umat Islam. Semoga beliau berlapang dada dengan masukan umat Islam," katanya.
Sementara itu, dari partainya sendiri, Gus Yaqut juga turut dikritik. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid. Ia mengungkapkan, jika partainya telah memberikan teguran keras kepada kadernya tersebut.
Tak hanya itu, Jazilul meminta Yaqut lebih fokus mengurusi urusan yang produktif bagi kemaslahatan umat.
"Jangan bikin ribut dan memicu kontroversi. Urusilah hal-hal yang produktif bagi kemaslahatan umat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2/2022).
Jazilul mengatakan, banyak yang mengeluhkan bahwa pernyataan Menag tersebut tidak pantas. Keluhan juga datang, bahkan dari internal PKB itu sendiri yang merupakan partai asal Menag Gus Yaqut.
Baca Juga:Kelakuan Menteri Agama Bikin Istigfar, PKB Minta Yaqut Cholil Qoumas Tobat Akui Kesalahan
"Kami banyak menerima pesan, keluhan atas statemen viral itu. Kok bisa-bisanya kumandang suara azan di-qiyas-kan atau disamakan dengan suara gonggongan anjing," kata Jazilul.
Selain itu, ia menegaskan, berdasarkan hukum fikih, mengumandangkan azan adalah wajib. Jadi tidak pantas apabila azan dianggap sebagai gangguan apalagi sampai dibandingkan dengan gonggongan anjing.
Ia pun mengaku sampai istigfar mendengar pernyataan Gus Yaqut. Lantaran itu, PKB meminta Gus Yaqut bertobat dengan mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Lha kok ini dianalogikan dengan gonggongan anjing. Astaghfirullah! Kami sarankan dengan hormat agar Menag meralat dan mengakui kesalahan analoginya,” kata Jazilul.