Pemprov Sumut Lakukan Ini untuk Kendalikan Laju Inflasi Jelang Ramadhan dan Lebaran

Kedua, mengimbau masyarakat agar tidak membeli barang atau produk tertentu dengan jumlah yang besar (panic buying).

Suhardiman
Rabu, 30 Maret 2022 | 10:12 WIB
Pemprov Sumut Lakukan Ini untuk Kendalikan Laju Inflasi Jelang Ramadhan dan Lebaran
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. [Ist]

SuaraSumut.id - Pemprov Sumut berupaya menjaga agar angka inflasi tetap terkendali menjelang Ramadhan dan Lebaran 2022. Untuk itu, ada tiga langkah yang dilakukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Pertama, dengan terus memonitoring pasar agar harga jual sesuai harga eceran tertinggi (HET) dan tidak ada distributor atau pedagang yang melakukan penimbunan.

"Kita monitoring pasar, biar tahu persis orang-orang jahat yang suka menimbun," kata Edy melansir Medanheadlines.com--jaringan suara.com, Rabu (30/3/2022).

Kedua, mengimbau masyarakat agar tidak membeli barang atau produk tertentu dengan jumlah yang besar (panic buying).

Baca Juga:Kaki Tiba-tiba Lebam, Nora Alexandra Geram: Main Dukun Mulu

"Ketiga, meningkatkan koordinasi dengan kepolisian, produsen, distributor untuk bersama-sama menjaga harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar," katanya.

Edy mengaku, fenomena kenaikan harga bahan pokok menjelang hari besar harus diantisipasi dan diperlukan cara atau langkah yang keras, agar tidak terulang terus menerus.

"Memang kita harus keras, kalau tidak lihat semuanya, setiap mau hari raya dinaikkan, natal, tahun baru naik lagi, jadi turun naik turun naik, saya mau ada standar," kata Edy.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar mengaku, stok beberapa komoditas strategis aman untuk bulan Januari hingga Maret 2022.

Untuk beras surplus lantaran produksi sebesar 688.213 ton dan kebutuhan hanya 483.261 ton. Jagung jumlah produksi 397.066 ton dan kebutuhan 370.695 ton.

Baca Juga:Bupati Bengkayang Larang Organisasi Perangkat Daerah Pakai Bahan Bakar Minyak Subsidi

Cabai merah besar produksi 55.114 ton dengan kebutuhan 42.369 ton, cabai rawit produksi 20.765 ton dan kebutuhan hanya 8.971 ton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini