SuaraSumut.id - Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut) hanya mencapai 2,61 persen pada akhir tahun 2021. Angka itu di bawah target yang telah dicanangkan sebesar 3 persen.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku, pihaknya berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 3 persen. Namun, pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi melambat.
Edy Rahmayadi minta maaf kepada Ketua DPRD Sumut hingga masyarakat karena tagret pertumbuhan ekonomi tidak tercapai.
"Saya meminta maaf karena tidak bisa mencapai sampai 3 persen di awal tahun 2022. Setelah dihitung dan setelah dilaporkan, keluar dari Jakarta, pertumbuhan ekonomi Sumut hanya 2,61 persen," kata Edy, melansir Antara, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga:Author "True Beauty" Ungkap Wonyoung Menjadi Inspirasi untuk Karakter Utama
Edy mengatakan, pada awal tahun 2020 awal pertumbuhan ekonomi Sumut 5,16 persen. Ia mengatakan, dirasakan begitu sulitnya hidup sampai ke tingkat rakyat, hingga saat ini baru berada pada 2,16 persen.
Namun demikian, Edy berjanji akan berusaha terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Saya sudah berbuat, kami sudah berbuat, sampai meningkatkan daya serap APBD, APBN berupa DAK dan DAU sudah sampai mencapai 89 sampai 90 persen. Hingga bisa kita tekan, kita dorong untuk bisa diserap melalui kegiatan-kegiatan di masyarakat Sumut," jelasnya.
Edy juga mengungkapkan target ekonomi Sumut pada tahun 2022 antara 4 hingga 4,5 persen.
"Pada 2023 dan benar-benar kita bisa, harus kita capai. Apalagi di akhir jabatan saya sebagai gubernur pada 5 September 2023, saya berusaha agar kembali pulih rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,16 persen," tukasnya.
Baca Juga:Lagi, Pengeroyok Ade Armando Ditangkap, Kali Ini Abdul Latip