SuaraSumut.id - Video yang menunjukkan Puskesmas di Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut), disebut kosong viral di media sosial. Hal ini membuat dua warga meninggal dunia.
Video itu direkam salah seorang warga pada Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Perekam video mengitari ruangan Puskesmas sambil mengeluarkan kata-kata kekecewaan dengan pelayanan Puskesmas Siunggam.
"Jam berapa sekarang udah tutup. Puskesmas apa macam ini udah gak ada pegawainya lagi sunyi semua," kata perekam video.
"Masa sopir ambulans gak ada jam berapa sekarang, sampai - sampai menelan korban jiwa, gak tertolong, gak terselamatkan. Puskesmas macam apa ini," ujarnya.
Baca Juga:Pengakuan Perselingkuhan Suami Polwan, ASN Pemkab OKI "DK" yang Viral
Perekam juga keluar Puskesmas dan menunjukkan keluarganya sudah terbujur kaku di ambulans. Suara isak tangis pun terdengar.
"Tengok anakku ini, boruku ini meninggal gara-gara gak ada sopir ambulans, Puskesmas macam apa," kesalnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail mengatakan, narasi video yang beredar tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Ismail mengaku, pihak Puskesmas sudah memberikan pelayanan terhadap pasien yang hendak melahirkan. Namun kondisi ibu dan bayinya tetap tidak terselamatkan.
"Saya sudah mendapatkan klarifikasinya (tidak sesuai dengan fakta)," katanya kepada SuaraSumut.id, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga:Hasil Piala Uber 2022: Lanny/Jesita Tumbang, Indonesia Dipastikan Kalah dari Jepang
Dirinya mengatakan perekam video juga telah meminta maaf karena telah menyampaikan narasi yang keliru soal kondisi Puskesmas yang kosong menjadi penyebab meninggalnya keluarganya.
"Yang membuat videonya sudah minta maaf," jelas Ismail.
Ismail mengatakan, Puskesmas Siunggam tidak memiliki fasilitas rawat inap. Namun demikian, pihaknya telah menginstruksikan agar tetap ada yang bertugas piket melayani masyarakat.
"Itu bukan Puskesmas rawat inap. Kalau Puskesmas rawat inap punya jam kerja, tapi kita tetap ada piket di hari-hari libur. Saya sudah buat surat edaran supaya ada piket," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo