SuaraSumut.id - Bank Indonesia (BI) membawa Rp 3,5 miliar dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat di wilayah pulau terluar, terdepan, dan terpencil (3T) di Aceh.
Ekspedisi ini akan mengunjungi lima pulau 3T dengan menggunakan Kapal Perang KRI Teuku Umar-385. Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani mengatakan, kegiatan ini berlangsung enam hari.
"Ada lima lima pulau 3T di Aceh, yaitu Pulau Weh, Pulau Nasi, Pulai Breuh, Pulau Simeulue, dan Pulau Banyak," katanya melansir Antara, Selasa (31/5/2022).
Provinsi Aceh, kata Achris Sarwani, terpilih menjadi wilayah pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat dari sebanyak 81 pulau di 16 provinsi di Indonesia pada 2022.
Baca Juga:Pamer Foto Akad Nikah dengan Rezky Aditya, Citra Kirana: InsyaAllah Selamanya ya Yang
"Bank Indonesia bersama TNI AL dan Pemerintah Aceh berkomitmen memastikan uang rupiah beredar dengan kualitas terjaga, sehingga mendukung kelancaran aktivitas perekonomian di Aceh," kata Achris.
Selain melayani penukaran rupiah, ekspedisi ini juga dirangkai dengan sosialisasi edukasi cinta, bangga, paham rupiah bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ciri keaslian dan cara memperlakukan uang rupiah.
"Kemudian di setiap pulau yang disinggahi juga akan dilakukan penyaluran bantuan di sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi dalam rangka program sosial Bank Indonesia," jelasnya.
Achris Sarwani mengatakan, di antara tugas Bank Indonesia yakni menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam jumlah cukup, dengan jenis pecahan sesuai, serta dalam kondisi berkualitas dan layak edar.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat menjadi ajang bela negara, menjaga kedaulatan seluruh wilayah NKRI.
TNI AL mempertahankan batas negara dan Bank Indonesia menjaga kedaulatan dengan peredaran rupiah.
Baca Juga:Menantang, Melewati Jembatan Kaca Gantung di Atas Ngarai Vietnam
"Ekspedisi Rupiah Berdaulat menegaskan kedaulatan NKRI yang tercermin dari ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran sah, yang menjangkau wilayah kepulauan 3T di Provinsi Aceh," kata Achris.
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Mawardi mengatakan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat Aceh yang tinggal di wilayah pulau 3T.