SuaraSumut.id - Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) buka suara terkait konflik lahan Toba Pulp Lestari (TPL) dengan warga Desa Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Pasalnya, Senin 18 Juli 2022, ratusan aparat gabungan dan karyawan PT TPL dikabarkan terlibat bentrok dengan warga yang melakukan aksi blokade dengan tuntutan hentikan aktivitas PT TPL.
"Beberapa orang perempuan adat mengalami luka-luka akibat terjatuh menghindari mesin pemotong kayu yang diarahkan ke wajah," kata Hitman Ambarita dari BPAN kepada SuaraSumut.id, Selasa (19/7/2022).
Pihaknya mengecam keras tindakan kekerasan dan intimidasi yang dialami oleh warga Desa Sipahoras.
"Hentikan tindakan kekerasan dan intimidasi yang ditujukan kepada masyarakat adat lamtoras (Lembaga Adat Ompu Mamongtang Laut Ambarita Sihaporas)," ujarnya.
"Aparat kepolisian harus bertindak secara profesional dan mengedepankan persuasif kepada warga," katanya.
Hitman juga mendesak untuk menghentikan seluruh aktifitas PT TPL wilayah adat Lamtoras.
"Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk segera mengeluarkan klaim hutan negara dan konsesi PT TPL dari wilayah adat Lamtoras," jelasnya.
Masyarakat adat Lamtoras, kata Hitman, telah mendiami dan mengusai wilayah adatnya sejak leluhur mereka Ompung Mamontang Laut Ambarita tiba di Sihaporas.
Baca Juga:Indonesia Pandemi Kecelakaan Lalu Lintas, Tiga Nyawa Melayang Tiap Jam
"Oleh keturunannya mewarisi wilayah adat sebagai titipan leluhur tersebut hingga sekarang (11 generasi) dan yang akan datang," ujarnya.
Polisi Bantah Bentrok
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi membantah kabar terjadinya bentrok antara pihak kepolisian dengan warga.
"Tidak ada bentrok," ujarnya.
Hadi mengatakan, pihak kepolisian mendapatkan informasi adanya warga yang disandera di lokasi tersebut. Petugas yang datang juga tidak lebih dari dua puluh orang.
"Kapolsek Sidamanik bersama Kanit Reskrim mengecek kebenaran informasi itu dengan datang ke lokasi, ternyata mobil (TPL) yang disandera, orangnya sudah meninggalkan lokasi," jelasnya.
Hadi juga meluruskan kabar yang menyebutkan bahwa pihaknya berpihak dengan TPL.
"Kita tidak berpihak, personel datang ke lokasi sebenarnya untuk menenangkan situasi, jadi tidak ada kekerasan dan Intimidasi," kata Hadi.