SuaraSumut.id - Sejumlah binatang laut di China, seperti ikan dan kepeting diwajibkan menjalani tes swab massal. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang telah menjangkit lebih dari lima juta orang di kota pesisir China, Xiamen.
Komite Pengendalian Pandemi Maritim di Distrik Jimei, Xiamen, dalam beberapa pekan terakhir menyatakan bahwa sekembalinya dari menjaring ikan, nelayan dan binatang laut yang mereka bawa harus menjalani tes uji Covid.
Di tengah meluasnya kasus positif di daerah itu, sebuah rekaman video beredar di beberapa media sosial, termasuk TikTok versi lokal, Douyin, yang sejummlah petugas medis melakukan tes PCR kepada ikan dan kepiting hidup.
"Bukan satu-satunya daerah yang melakukan ini. Meskipun ini mungkin terlihat tidak biasa, ini bukan pertama kalinya ikan hidup diuji untuk melacak Covid," katanya, dikutip dari Suara.com, Senin (22/8/2022).
Baca Juga:Kala Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di China Harus Dites PCR
"Kami telah mengambil pelajaran dari Hainan, yang menghadapi wabah parah," kata seorang pegawai di Biro Pengembangan Kelautan Kota Xiamen kepada surat kabar South China Morning Post.
Pegawai pemerintahan itu berkata, meluasnya penularan Covid berpotensi dipicu kontak antara nelayan lokal dan nelayan dari luar negeri.
Tercatat lebih dari 10.000 kasus positif Covid-19 terjadi sejak awal Agustus di Provinsi Hainan, kawasan China selatan. Sama seperti Xianmen, Hainan berada di wilayah pesisir.
Otoritas lokal yakin penularan Covid yang meluas saat ini berkaitan dengan komunitas nelayan.
Media massa di China telah lama menyatakan keprihatinan bahwa kehidupan laut mungkin memiliki hubungan dengan virus corona. Wabah Covid-19 pertama kali dikaitkan dengan pasar hewan dan binatang laut di kota Wuhan, China.
Baca Juga:VIDEO Viral! China Tes Swab Ikan Hasil Tangkapan Nelayan, Bikin Heboh
Meskipun binatang laut tidak mungkin menjadi inang virus corona, banyak kasus penularan di China dikaitkan dengan para pekerja pelabuhan, termasuk yang menangani barang rantai dingin dan para pekerja di pasar khusus binatang laut.
Pada Juni 2020, penularan Covid yang meluas sempat memicu kepanikan warga yang biasa mengonsumsi salmon.
Media massa milik pemerintah China pada saat itu melaporkan, Covid-19 terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk memotong salmon impor.
Tidak hanya menyebabkan restoran dan supermarket menarik salmon dari tempat penyimpanan mereka, isu itu juga sempat menghentikan impor salmon ke China.
Kepanikan kala itu menyebar ke seluruh negeri dan memicu kecemasan soal dampak mengkonsumsi hidangan laut.
Ikan bukan satu-satunya binatang yang menjalani pengujian Covid-19 dalam upaya pemerintah China memusnahkan virus corona selama dua tahun terakhir.
Pada bulan Mei lalu, media resmi China mengedarkan rekaman kuda nil yang sedang diuji di taman margasatwa di Huzhou, Zhejiang timur. Laporan itu menyebut bahwa hewan itu perlu dites dua kali seminggu.
Banyak video lain juga menunjukkan anjing, kucing, ayam, dan bahkan panda menjalani tes PCR di China.
Alasan pemerintah China yang secara luas dikutip oleh media terkemuka adalah untuk memastikan keselamatan hewan, turis, dan pengunjung ke tempat yang dihuni binatang-binatang itu.