SuaraSumut.id - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea sempat menerima tawaran menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo, tersangka utama pembunuhan berencana Brigadir J.
Namun, Hotman Paris membantah menerima tawaran tersebut karena nilai honor yang ditawarkan. Alasan utamanya karena dia sudah mendapat dan mempelajari data yang diberikan tim kuasa hukum Ferdy Sambo.
"Saya waktu itu mau terima tawaranya bukan karena tergoda uangnya. Karena, saya sudah mendapat data dari tim kuasa hukumnya bahwa ada arahnya seolah kasus ini bukan (pembunuhan) berencana, tapi spontan," kata Hotman Paris dilansir dari Youtube Deddy Corbuzier, Selasa (20/9/2022).
Menurut Hotman Paris, kesaksian para ajudan Ferdy Sambo di BAP menjelaskan bahwa Jenderal bintang dua tersebut menangis saat diberi tahu istrinya, Putri Candrawathi, ihwal dugaan pelecehan yang didapat dari Brigadir J di Magelang.
Baca Juga:Hotman Paris Ngaku Sempat Setuju Jadi Pengacara Ferdy Sambo: Ini Adalah Kasus Impian
"Jadi, Irjen Pol Sambo itu menangis. Kalau seorang Jenderal menangis, berarti ada kejadian yang dia dengar dari istrinya itu sangat menyakiti hatinya dan emosi," kata Hotman Paris, dikutip dari Suara.com.
Setelahnya, Ferdy Sambo disebut langsung memanggil Brigadir J ke rumah dinasnya sampai terjadinya penembakan di sana.
Dari situ, Hotman Paris bisa menyimpulkan bahwa kasus Brigadir J ini merupakan pembunuhan spontan, bukan berencana. Sebab peristiwa tersebut terjadi kurang dari satu jam sejak Putri Candrawathi menceritakan soal pelecehan seksual di Magelang.
Hotman Paris pun memastikan bahwa hal itu akan menjadi perdebatan utama dalam persidangan.
Sementara, Hotman Paris batal jadi kuasa hukum Ferdy Sambo karena beberapa hal. Salah satunya lantaran istri dan anaknya melarangnya.
Baca Juga:Hotman Paris Ungkap Reaksi Istri, Ketika Hubungannya dengan Meriam Bellina Terbongkar