Bantu Lawan Rusia, Prancis Latih 2.000 Tentara Ukraina

Prancis akan melatih hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis. Hal itu dinyatakan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.

Riki Chandra
Senin, 17 Oktober 2022 | 15:47 WIB
Bantu Lawan Rusia, Prancis Latih 2.000 Tentara Ukraina
Prajurit Angkatan Bersenjata Prancis membawa senjata anti-drone saat acara tradisional parade militer Bastille Day di Champs-Elysees Avenue di Paris, Prancis, Minggu (14/7/2019). [Dok.Antara]

SuaraSumut.id - Prancis akan melatih hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis. Hal itu dinyatakan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.

Latihan tentara itu bagian dari upaya Prancis membantu Ukraina melawan pasukan Rusia.

Tentara Ukraina akan segera ditugaskan ke unit Prancis selama beberapa pekan, kata Lecornu kepada surat kabar Le Parisien, seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform.

Menurut Lecornu, pelatihan itu akan difokuskan pada tiga tingkat, yakni latihan tempur umum, latihan untuk kebutuhan spesifik yang dilaporkan Ukraina dan latihan dengan peralatan yang tersedia."

Baca Juga:Tukar Tahanan, Ukraina Bebaskan Puluhan Tentara dari Rusia

Prancis juga akan memasok sistem pertahanan udara Crotale, yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat tempur yang terbang rendah.

Menhan juga menuturkan bahwa Prancis telah mengirim sebanya 18 howitzer Caesar dan kini juga sedang mempertimbangkan pengiriman rudal darat-ke-darat.

Ukraina pada Kamis mengatakan telah menandatangani kesepakatan hibah dengan Prancis, yakni di sektor keamanan dan pertahanan.

Dalam wawancara awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan "kami akan terus mendukung perlawanan Ukraina dan menambah bantuan militer kami."

Macron mengatakan Paris sedang membantu Kiev "membela tanah air mereka, tidak pernah untuk menyerang Rusia," dan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin agar "menghentikan perang ini dan menghormati integritas wilayah Ukraina."

Baca Juga:Ukraina Rayakan Hari Kemerdekaannya Dalam Duka

Pasukan Ukraina membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, selagi Moskow mengerahkan tentara tambahan lainnya dan mencaplok empat wilayah Ukraina menyusul referendum "palsu". (Antara/Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini