SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota Medan. Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku BAAS Nasional di Lapangan Kantor Pelindo, Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Kamis (27/10/2022).
Kegiatan yang digelar atas kerja sama Pemkot Medan dan Kodim 0201/Medan ini bertujuan untuk memberi perhatian, penanganan dan pendampingan kepada anak stunting di ibukota Sumatera Utara.
Pengukuhan juga dilakukan kepada seluruh pimpinan unsur Forkopimda Kota Medan serta Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution selaku ibu asuh anak stunting.
Bobby Nasution mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk saat ini sangat pesat dan berpotensi munculnya berbagai masalah. Untuk itu, kata Bobby, pemerintah terus berusaha mengatasi dan menekan pertumbuhan penduduk, salah satu usahanya adalah dengan program keluarga berencana.
Baca Juga:Nikita Mirzani Kehilangan Job Saat di Penjara, Manajer: Klien Memaklumi
"Hal ini menjadi dasar kegiatan momentum TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Kota Medan yang digagas oleh Pemko Medan melalui OPD terkait dan berkolaborasi dengan TNI Angkatan Darat melalui Kodim 02/01 Medan untuk bersama mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera lewat percepatan penurunan stunting di Kota Medan," kata Bobby dalam keterangan tertulis.
Bobby mengungkapkan, momentum TNI MBKKT Kota Medan adalah salah satu program lintas sektoral untuk meningkatkan capaian program pembangunan keluarga berencana. Oleh sebab itu, kegiatan turut dirangkai dengan pengukuhan atau penyematan ayah dan ibu asuh anak stunting di Kota Medan.
Pasalnya, dalam hal penanganan stunting, Pemkot Medan selain menggunakan program yang dimiliki juga terus mengajak seluruh stakeholder yang ada di Kota Medan untuk sama-sama mengentaskan stunting.
"Kami selalu menyuarakan, selalu mengajak stakeholder untuk bisa menjadi orangtua asuh bagi anak anak stunting yang ada di Kota Medan, sehingga kami lupa kalau diri kami belum menjadi orang tua asuh sedangkan kami sibuk menyematkan orang lain untuk jadi orangtua asuh. Dengan dasar ini kami berkolaborasi dengan Forkopimda Kota Medan untuk menjadikan diri kami sebagai orang tua asuh, agar benar-benar apa yang kami ajak, apa yang kami suarakan kepada seluruh stakeholder sudah kami mulai dari diri kami sendiri," ujarnya.
Di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bobby mengaku di tahun 2020 Pemkot Medan menganggarkan Rp 70 miliar untuk penanganan stunting.
Baca Juga:Johanis Tanak Resmi Dilantik Sebagai Wakil Ketua KPK, Gantikan Posisi Lili Pintauli
Kemudian di tahun 2021 untuk penganggaran penanganan stunting di seluruh dinas di Kota Medan Rp 105 miliar lebih dan di tahun 2022 diangarkan sebesar Rp 198 miliar lebih untuk 550 balita penderita stunting.
"Alhamdulillah di 2022 ini anak stunting di Kota Medan sudah berkurang. Oleh karena itu, pembagian orang tua asuh juga sudah berkurang dan hari ini anak stunting yang ada di Kota Medan berjumlah 364 anak," ungkapnya.
Bobby mengaku, orang tua suh yang dicanangkan bukan hanya sekadar pelabelan semata. Artinya, seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemkot Medan dan seluruh Forkopimda yang ditetapkan sebagai BAAS bahkan didudukan berdampingan dengan orangtua dari anak yang diasuhnya.
Hal ini dimaksudkan agar para orang tua yang anaknya menderita stunting bisa mudah berkomunikasi dengan para orang tua asuh masing-masing.
"Jadi ingin saya sampaikan kepada orangtua yang anaknya masih dalam kategori stunting, itu yang disebelahnya silahkan dihubungi, minta nomor teleponnya, komunikasi secara langsung. Selain agar seluruh anak bisa bebas stunting, ini juga kami lakukan sebagai data dasar untuk bisa memberikan bantuan kepada masyarakat karena tentunya stunting ini berkaitan erat juga dengan kondisi ekonomi," ujarnya.
Selanjutnya, imbuh Bobby, para orang tua berkewajiban setiap bulannya memberikan bantuan asupan nutrisi dan gizi berupa uang tunai sebesar Rp 500 ribu bagi masing-masing anak asuhnya. Sejalan dengan itu, penanganan stunting juga akan dilakukan dengan program- program pengentasan kemiskinan ekstrim.
"Nanti bantuan akan diberikan melalui Dinas P2KB Kota Medan dalam bentuk makanan dan mudah-mudahan hal ini bisa efektif kami lakukan. Nanti, akan dilaporkan setiap bulannya ya bu kepada orang tua asuhnya sehingga terlihat perkembangan anak stunting yang mereka bina kenaikannya berapa dan umur berapa, makanannya apa saja dan ini akan direport selama 6 bulan. Apabila 6 bulan sudah keluar dari kategori stunting, kita mulai lagi bantuan selain asupan nutrisi namun bantuan ekonomi kepada orang tuanya dan pendidikan kepada orang tuanya agar mencegah anak anak mereka yang apabila masih berkeinginan memiliki anak ini bisa diberikan pengetahuan bagaimana mencegah stunting," jelasnya.
Sementara itu, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, pendampingan dari para pimpinan lembaga, institusi dan instansi kepada anak stunting di Kota Medan yang dilakukan Bobby menjadi terobosan yang sangat signifikan.
Untuk itu, kata Dudung, pihaknya menyampaikan agar pejabat di wilayah Kodam I/BB juga ikut memberikan pendampingan kepada anak-anak stunting untuk membantu pemerintah daerah.
"Upaya-upaya yang dilakukan oleh Bobby sudah luar biasa menurut saya. Namun, upaya penanganan harus bekerja sama dengan Pemda. Karena memang ini ranahnya Pemda. Setelahh saya dikukuhkan oleh Kepala BKKBN sebagai bapak asuh stunting, maka saya turunkan ke bawah Pangdam, Danrem, Dandim sampai tingkat koramil harus menjadi bapak asuh bagi anak stunting," kata Dudung.