SuaraSumut.id - Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep mengalami hal kurang mengenakkan saat menggunakan maskapai Batik Air. Pasalnya, saat melakukan penerbangan ke Surabaya, kopernya malah nyasar ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
Kejadian tersebut mendapat respons dari kakak iparnya Bobby Nasution. Momen itu dibagikan Kaesang melalui akun pribadi Twitternya @kaesangp.
"Mas Bobby: Kopermu ilang? Mas Kaesang: Gak ilang, cuma mampir ke Kualanamu," tulisnya melansir SuaraJogja.id, Selasa (15/11/2022).
Mendengar hal itu, Bobby Nasution lalu mengatakan insiden yang terjadi merupakan salah satu bentuk ujian jelang pernikahan.
Baca Juga:Nia Ramadhani Curhat saat Terjerat Narkoba, Ungkap Reaksi Tak Terduga Mertua
"Mas Bobby: Gapapa, itu cobaan nikah," tulis Kaesang.
Peristiwa tersebut mendapat beragam komentar dari nitizen.
"Kirain mau bantuin hehehe," tulis nitizen.
"Nanya gitu kirain mau bantuin," tulis nitizen lainnya.
"Mas Bobby pasti kalo diomongin mertuanya pasti pake bahasa Jawa ya kak," tulis nitizen.
Baca Juga:Mengenal Jules Rimet, Eks Presiden FIFA yang Namanya Diabadikan Jadi Trofi Piala Dunia
Sebelumnya, pihak Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan penanganan yang terjadi. Maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group itu menjelaskan bahwa terdapat kesalahan penanganan bagasi nomor penerbangan ID-7130 rute Bandara Changi Singapura ke tujuan Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Minggu 13 November 2022 yang digunakan oleh Kaesang.
Pernyataan itu disampaikan oleh Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya kepada SuaraSumut.id.
"Menanggapi keluhan tentang bagasi yang tidak diterima di bandar udara tujuan dari salah satu tamu atas nama Kaesang Pangarep dan perkembangan berita, bahwa Batik Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul," kata Danang.
Batik Air telah mengirimkan langsung bagasi dimaksud sesuai alamat tamu dan sudah diterima pada Senin 14 November 2022 pukul 02.30 WIB.
Saat ini Batik Air masih melakukan proses investigasi di internal mengenai ketidaksesuaian memasukkan bagasi pada pesawat udara yang dioperasikan sesuai nomor penerbangan dan kota tujuan.
"Hasil penyelidikan berupa rekomendasi atau referensi yang diperoleh akan dipergunakan (implementasikan) dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada tamu," kata Danang.
