5 Pelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat Sumut Ditangkap, Ini Motifnya

Ia lalu mencari cara untuk membunuh korban yang juga memiliki usaha sawit.

Suhardiman
Senin, 13 Februari 2023 | 15:52 WIB
5 Pelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat Sumut Ditangkap, Ini Motifnya
Lima Ppelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat Sumut Ditangkap. [Ist]

SuaraSumut.id - Lima pelaku penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat, Sumatera Utara, Paino (47) ditangkap polisi. Kelima pelaku adalah otak pelaku LS Ginting alias Tosa (26), eksekutor penembakan Dedi Bangun (38), dan tiga orang pemantau SY alias Tato (27), MH alias Tio (27) serta P Sembiring (49).

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyampaikan bahwa penembakan terhadap korban sudah direncanakan.

"Dari hasil penyelidikan yang kita lakukan, kita menemukan 5 pelaku. Penembakan terhadap korban ini sudah dimulai tanggal 20 Januari 2023," kata Panca Putra dalam paparannya di Polda Sumut, Senin (13/2/2023).

Panca Putra mengatakan otak pelaku LS Ginting alias Tosa merencanakan untuk menghabisi nyawa korban terkait dengan persaingan bisnis sawit. Ia lalu mencari cara untuk membunuh korban yang juga memiliki usaha sawit.

Baca Juga:Tips Cerdas Pilih Mesin Kopi Rumahan

"Ini berkaitan dengan usaha dari otak pelaku. Usaha keluarga mengumpulkan sawit dari petani. (Usaha tersangka LS) semakin hari semakin tidak baik dan korban saingan (usaha)," ujar Panca.

Setelah menemukan eksekutor, kata Panca Putra, rencana penembakan untuk menghabisi nyawa korban pun dilancarkan. Korban tewas dengan cara ditembak menggunakan senjata api rakitan.

"Berakibat direncanakannya pembunuhan tersebut dan melakukan penembakan terhadap korban," tukasnya.

Korban sempat mau dibunuh pakai parang

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan rencana pembunuhan terhadap korban sudah terjadi sejak tanggal 20 Januari 2023.

Baca Juga:Hakim Putuskan Ferdy Sambo Mati, Ibu Brigadir J Teriak Histeris: Yosua Peluk Mamaaaa...

"Mereka merencanakan pembunuhan menggunakan senjata tajam parang dan kampak. Namun itu tidak terlaksana karena lokasi korban ada di warung dan masyarakat ada cukup banyak," ucapnya.

Tatan menjelaskan siasat jahat untuk menghabisi korban yang merupakan saingan usaha terus dilancarkan hingga 26 Januari 2023. Strategi membunuh korban berubah dengan menggunakan senjata api.

"Berlanjut di tanggal 26 Januari, jam 7 malam dikejar namun karena korban naik sepeda motor cukup tinggi tidak dapat dilakukan penembakan," ungkapnya.

Korban sempat bertemu sejumlah masyarakat di dalam warung. Saat itu, Tatan mengatakan sempat dilakukan eksekusi penembakan.

"Di warung juga akan dilakukan penembakan tapi karena banyak warga di warung penembakan tersebut urung," katanya.

Pelaku kemudian kembali ke gudang milik Okor Ginting ayah dari tersangka LS Ginting. Rencana pembunuhan pun dimatangkan.

"Disiapkan tim pemantau pada saat korban melintas, pada saat korban melintas tim pemantau melaporkan kepada tersangka Sentosa Ginting (LS)," jelasnya.

Saat korban meninggalkan warung hendak kembali ke rumah, aksi penembakan pun terjadi.

"Melalui HT melaporkan kepada Joki bahwa korban akan melintas. Pada saat melintas dilakukan penembakan," jelasnya.

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 Kuhpidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Kasus penembakan maut menggegerkan warga di Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumut, Kamis (26/1/2023) malam.

Seorang pria pengendara sepeda motor jenis trail jatuh terkapar berlumuran darah di tengah jalan usai ditembak oleh orang tak dikenal (OTK). Dada korban jebol diterjang timah panas.

Belakangan, pria yang kena tembak itu terungkap bernama Paino (47) mantan anggota DPRD Langkat periode 2014-2019. Dalam kondisi sekarat, warga melarikan korban ke rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, petugas medis langsung melakukan upaya pertolongan terhadap korban yang mengalami luka tembak senjata api di bagian dadanya. Tapi, nyawa korban tidak tertolong.

Jumat (27/1/2023) dini hari, pihak keluarga yang mendapat informasi kejadian ini kemudian datang ke rumah sakit dan selanjutnya menghubungi Polsek Stabat.

Atas kejadian ini, pihak kepolisian lalu membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna kepentingan autopsi.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini