Sepatu Bunut Asahan Masih Banyak Peminat, Kualitas Bersaing dengan Produk Impor

Sepatu Bunut yang hadir dari Kabupaten Asahan sejak 1998 lalu, ternyata masih diminati konsumen.

Riki Chandra
Sabtu, 01 Juli 2023 | 10:12 WIB
Sepatu Bunut Asahan Masih Banyak Peminat, Kualitas Bersaing dengan Produk Impor
Sepatu Bunut di stan Pemkab Asahan di PRSU 2023. [Dok.Antara]

SuaraSumut.id - Sepatu Bunut yang hadir dari Kabupaten Asahan sejak 1998 lalu, ternyata masih diminati konsumen. Sebagian besar pengunjung yang masuk ke stan Pemkab Asahan di PRSU melihat-lihat sepatu Bunut. 

"Banyak yang ke stan Pemkab Asahan hanya untuk menanya, membeli bahkan memesan sepatu Bunut," ujar penjaga stan Pemkab Asahan di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2023, Sugiono.

Sekitar 50 pasang sepatu Bunut yang dipamerkan, ujar Sugiono, sebagian sudah terjual. Sebagian konsumen lainnya, melakukan pemesanan dengan sistem panjar karena terbentur dengan ukuran kaki yang tidak pas, warna dan model. 

Harga sepatu Bunut pria dan wanita dijual mulai dari harga Rp200 ribuan hingga Rp600 ribuan. Bahkan bisa lebih mahal kalau menempah dengan bahan yang lebih berkualitas seperti kulit asli. 

Baca Juga:Sadis Kali! Kades di Asahan Dibacok Saat Berangkat ke Masjid

Selain sepatu dan sendal, pengrajin di bawah binaan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Asahan itu, juga memproduksi tali pinggang dan dompet. 

Tali pinggang dan dompet merupakan pengembangan produk Bunut yang awalnya masih berupa sepatu dan sendal. 

"Tali pinggang dan dompet dijual mulai dari harga Rp 200ribu," ujar Sugiono. 

Sugiono mengakui, sempat populer di tahun 1998, nama Bunut sempat meredup karena produksi pabrikan tutup. 

Melihat potensi yang masih besar dan keinginan kuat eks pekerja yang akhirnya menjadi pengrajin Bunut, Pemkab Asahan terus berupaya mempertahankan Bunut itu. 

Baca Juga:Pabrik Getah Karet di Asahan Terbakar

Oleh karena itu produk Bunut masih bisa dijumpai atau dibeli di kawasan sepanjang jalan lintas di Kelurahan Bunut, termasuk di Sidomukti Kecamatan Kisaran Barat. 

"Ada beberapa toko yang menjual Bunut termasuk di stan Pemkab Asahan di PRSU," ujar Sugiono. 

Sepatu Bunut juga sudah memasuki wilayah di luar Sumut dan bahkan Malaysia, meski hanya berupa pemesanan terbatas dengan dibawa langsung. 

Salah satu calon pembeli Bunut asal Medan, Ridho, mengaku, sudah mengenal Bunut sejak dia kuliah. 

"Makanya saat ada PRSU, ke stan Pemkab Asahan. Sayang ukuran nggak ada yang pas, jadi mau mesan dulu aja," katanya. 

Apalagi, katanya, harga Bunut di Stan Pemkab Asahan tidak jauh berbeda kalau dibeli di pengrajin secara langsung. 

Ridho yang mengaku bekerja di salah satu perusahaan swasta di Medan, menyebutkan, jahitan yang rapi, daya tahan dan harga terjangkau menjadi daya tarik Bunut itu. 

"Daya tahannya tidak kalah dengan produk impor, tapi harganya lebih terjangkau," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini