Heboh Video Wanita Jadi Imam Salat di Pesantren, Begini Hasil Investigasi MUI Langkat

Begitu juga dengan Ponpes Al-Kafiyah seperti yang tergambar dalam video juga fiktif alias tidak ada.

Suhardiman
Minggu, 02 Juli 2023 | 23:35 WIB
Heboh Video Wanita Jadi Imam Salat di Pesantren, Begini Hasil Investigasi MUI Langkat
Tangkapan layar video wanita jadi imam salat. [Ist]

SuaraSumut.id - Video yang menunjukkan seorang wanita menjadi imam salat dengan jemaah laki-laki beredar di media sosial. Dilihat dari akun instagram @seputaranbinjai, terlihat wanita yang memakai mukena warna hijau menjadi imam salat. Di belakangnya, ada sejumlah laki-laki yang mengikuti.

Terlihat juga sejumlah wanita yang berada di sebelah kiri, mematung melihat wanita tersebut menjadi imam. Sontak saja begitu beredar video ini membuat heboh masyarakat.

Video itu disebut-sebut terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kafiyah di Langkat, Sumatera Utara. Atas beredarnya video ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Langkat, turun tangan melakukan investigasi.

Dalam investigasi itu, MUI Langkat memanggil langsung pihak yang terkait dengan video yang merekam wanita menjadi imam untuk dimintai keterangan, pada Minggu (2/7/2023).

Baca Juga:Bangkit Setelah Diselingkuhi, Ustaz Derry Sulaiman Puji Inara Rusli: Dilepas Langsung Blow Up

Adapun pihak yang dipanggil yakni pemilik akun Youtube Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mamaz Karyo. Lantas, bagaimana hasil investigasi MUI Langkat atas viralnya video wanita jadi imam salat ini?

Ketua MUI Langkat H. Zulkifli Ahmad Dian LC, MA mengatakan, video wanita jadi imam itu ternyata hanya konten semata. Begitu juga dengan Ponpes Al-Kafiyah seperti yang tergambar dalam video juga fiktif alias tidak ada.

Konten yang diunggah di Youtube Sendang Sejagat dengan judul 'Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa' ini sejatinya bertujuan edukasi atas maraknya fenomena pesantren yang menyimpang.

"Jadi setelah kita telusuri secara mendalam tentang konten yang berisikan jamaah yang berimamkan perempuan (dengan meminta keterangan pemilik akun) channel youtube yang diberi nama sendang sejagat, dia mengatakan bahwa konten itu telah dipotong, telah diedit oleh orang tertentu, lalu yang diedit itulah yang menjadi viral," ujar Zulkifli kepada SuaraSumut.id.

Pihaknya menanyakan langsung kepada pemilik akun di hadapan Forkopimda, video wanita menjadi imam salat yang ditengarai terkait penyimpangan pondok pesantren sama sekali tidak benar.

Baca Juga:Liverpool Resmi Datangkan Dominik Szoboszlai dari RB Leipzig

"Dia (pemilik akun) mengatakan bahwa itu tidak benar seperti itu. Alur ceritanya mereka membuat konten youtube menjelaskan tentang banyakhya saat ini pesantren-pesantren atau penyimpangan-penyimpangan," ujar Zulkifli.

"Itulah yang dia lakoni membuat seperti drama berseri. Yang dalam pada itu mereka membuat penjelasan bahwa contoh ini sebenarnya contoh yang tidak baik," sambungnya.

Konten YouTube itu dipotong lalu ditampilkan adegan-adegan atau konten yang berisikan hanya seorang wanita menjadi imam bagi laki-laki.

"Bahwa MUI Langkat bersama dengan pihak terkait meminta mereka kalau lah seperti itulah ceritanya, maka kita minta yang pertama konten yang benar diberikan ke majelis ulama untuk kita kaji," ucapnya.

Rekomendasi buat laporan Polisi

Zulkifli menjelaskan pihaknya merekomendasikan kepada pemilik akun YouTube Sendang Sejagat agar melaporkan orang yang memotong video itu ke Polres Langkat.

"Itu tolong laporkan, bikin laporan kepolisian untuk menindaklanjuti, mengejar dan memburu orang yang melakukan (memotong video), membuat konten yang membuat gaduh, supaya dikejar," jelasnya.

Selain meminta agar pemilik akun Youtube membuat laporan, pihaknya juga meminta pemilik akun untuk meminta maaf kepada umat Islam.

"Kita meminta mereka meminta maaf mengatasnamakan pesantren walau itu hanya konten youtube, walau gak ada sebenarnya pesantren Al Kafiyah itu di Langkat, itu hanya konten saja. Dan meminta maaf kepada umat Islam dalam hal ini ke Majelis Ulama Kabupaten Langkat," cetusnya.

Dalam pertemuan tersebut, pemilik akun YouTube Sendang Sejagat berjanji tidak lagi memasukkan konten-konten agama yang sangat sensitif yang bisa berakibat kepada penyimpangan.

"Yang bisa berakibat pelecehan atau penistaan terhadap agama itu kita pesankan tadi. Mereka menyetujui apa yang mereka minta," imbuhnya.

MUI Langkat juga mengimbau kepada konten kreator untuk tidak mempermainkan agama dalam membuat konten.

"Jadi kita minta kepada youtuber yang lain untuk tidak mendeskreditkan agama, mempermainkan agama, karena itu sesuatu yang amat sakral, karena itu sudah menjadi pandangan hidup masing-masing umat terutama umat beragama di Indonesia," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini