SuaraSumut.id - Warga digegerkan dengan panti asuhan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), diduga eksploitasi lewat media sosial TikTok. Petugas sejauh ini telah menindak dua lokasi panti asuhan.
Kedua panti asuhan itu berlokasi di Jalan Pelita IV, Medan Perjuangan dan Jalan Rinte Raya, Kecamatan Medan Tuntungan. Dari lokasi, petugas gabungan Dinas Sosial Medan dan Polrestabes Medan mengevakuasi total sekitar 40 anak.
Menanggapi adanya temuan panti asuhan yang diduga melakukan eksploitasi anak, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan telah menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pengawasan agar tidak lagi ada ditemukan kasus seperti itu.
"Pertama kali kejadian itu saya sudah minta pertama untuk dicek apa itu kesengajaan atau ketidaktahuan tentang pemberiannya. Ternyata ini memang ada kesengajaan bukan karena tidak tahu," katanya, Senin (25/9/2023).
Baca Juga:5 Fakta Pasutri Purwakarta Curhat Disekap di Kamboja, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan
Bobby mengatakan pihaknya telah menyerahkan kasus panti asuhan diduga eksploitasi anak ini ke pihak berwajib.
"Dari kami tentunya untuk tindakan hukumannya akan diserahkan ke kepolisian. Kita tidak ingin lagi ada seperti ini," ujarnya.
Diketahui, polisi bersama dengan dinas sosial kembali menemukan panti asuhan yang diduga melakukan eksploitasi anak lewat live Tiktok di Medan.
Pada Jumat 22 September 2023, petugas gabungan kembali melakukan penindakan terhadap panti asuhan di Jalan Rinte Raya, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan.
Polisi sebelumnya juga telah menindak panti asuhan di Jalan Pelita IV Medan yang melakukan eksploitasi terhadap anak 'ngemis online' lewat media sosial, Selasa 19 September 2023.
Baca Juga:Seorang Remaja Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Terbakar di Lanud Halim Jaktim
Dihimpun SuaraSumut.id, terungkapnya eksploitasi anak di panti asuhan di Medan ini bermula saat adanya live Tiktok, seorang pria yang menggendong dan memberikan bubur kepada bayi.
Video live tiktok ini kemudian menjadi sorotan netizen karena menampilkan anak bayi untuk eksploitasi di medsos merupakan pelanggaran. Warganet kemudian mengingatkan pemilik akun yang merupakan pengelola panti asuhan hingga menjadi viral.
Kontributor : M. Aribowo