SuaraSumut.id - Pilu dialami Imam Ar Razaq, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara (Sumut). Bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ini menderita ginjal bocor.
"Gejalanya sekitar bulan September (2023), pertama itu pembengkakan matanya bengkak, pipinya bengkak, urat kaki tangannya bengkak semua, badannya panas," kata Erni, ibu sang anak kepada SuaraSumut.id, Rabu (25/10/2023).
Merasa ada yang tidak beres, Erni yang merupakan single parent ini lalu membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Jadi saat dibawa ke dokter, di cek urine aja dulu sama cek darah di Anugrah (klinik), rupanya semuanya positif. Jadi kami bawa ke rumah sakit umum, kata dokternya kena ginjal bocor, jadi gak bisa dulu dirawat jalan," ucapnya.
Baca Juga:Dugaan Ada Cukong Besar di Tambang Emas Ilegal di Bukit Rimba Candi Pagar Alam
Begitu mendengar anaknya diduga menderita sakit ginjal bocor, Erni melakukan berbagai upaya untuk menolong anaknya, meski dalam kondisi tidak ada BPJS. Dirinya kemudian mengikuti saran dokter agar anaknya dirawat rumah sakit, meski tetap harus membayar biaya perobatan sendiri.
"Anak saya empat hari dirawat di rumah sakit umum," ungkapnya.
Dari penjelasan pihak dokter, Erni menyampaikan diduga anaknya menderita ginjal bocor karena jajan sembarangan.
"Dokter bilang kalau makanan sekarang itukan kebanyakan micin, mungkin entah beli bakso dia di luar, kita gak mengetahui entah minuman rasa, entah jajanan mengandung micin gitu," ungkapnya.
Dalam kondisi sulit, pihak kepolisian yang mendengar informasi adanya anak yatim menderita ginjal bocor butuh bantuan lalu datang dan membantunya untuk mengurus BPJS.
Baca Juga:Soroti Pasangan Prabowo-Gibran, Luhut Kenang Masa Ketika Jokowi Diremehkan
"Udah aman, dia kontrol lagi gunakan BPJS, bersyukur udah punya BPJS sekarang gak pala khawatir," katanya.
- 1
- 2