SuaraSumut.id - Pemain keturunan Chow-Yun Damanik dipastikan gagal membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 meski masuk dalam skema Bima Sakti. Penyebabnya, pemain berdarah Batak itu belum memiliki paspor Indonesia.
Terkait kondisi ini, Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga mengirim kode bakal menaturalisasi untuk bisa bela Timnas Indonesia di masa depan.
Namun, PSSI masih menunggu kelengkapan dokumen dari orang tuanya. Salah satu yang diminta adalah bukti pelepasan paspor Indonesia sang ibu yang diketahui kini sudah menjadi warga Swiss.
"Kalau enggak bisa sekarang (tampil di Piala Dunia U-17) nanti kan bisa," kata Arya Sinulingga dalam keterangannya kepada awak media, seolah memberi kode bakal menaturalisasi.
Di sisi lain, Arya Sinulingga mengungkap alasan Chow-Yun Damanik tetap dicoba kemampuannya meski diketahui kecil peluang tampil di Piala Dunia U-17 2023. Ia juga membantah jika PSSI tidak tahu jika pemain asal Swiss itu tidak memiliki paspor Indonesia saat trial.
Terbukti, penampilan pemain 24 Agustus 2007 itu pun memikat hati Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti. Namun, dokumen kewarganegaraan Chow Yun Damanik tidak lengkap yang membuatnya batal menjadi bagian dari tim untuk Piala Dunia U-17 2023.
"Kalau nunggu semua (proses) beres baru di trial, kita enggak akan ketemu-ketemu pemain terbaik berdarah Indonesia," jelas Arya Sinulingga.
Sebagai informasi, Chow-Yun Damanik mulanya disiapkan untuk membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 bersama pemain diaspora lainnya seperti Welber Jardim dan Amar Rayhan Brkick. Kemampuan pemain-pemain ini sangat berguna untuk tim asuhan Bima Sakti.
Timnas Indonesia U-17 berada di Grup A Piala Dunia U-17 2023 bersama Ekuador, Panama, dan Maroko. Seluruh laga Grup A akan tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.