SuaraSumut.id - PT Pertamina melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 1 November 2023. Penyesuaian harga juga terjadi di Sumatera Utara (Sumut).
Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar).
Dilihat dari situs Pertamina, harga gasoil (diesel) yakni Dexlite (CN 51) disesuaikan menjadi Rp 17.300/liter dari sebelumnya Rp 17.550/liter. Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) disesuaikan menjadi Rp 18.100/liter dari sebelumnya Rp 18.250/liter.
Pertamax (RON 92) turun menjadi Rp 14.000/liter dari sebelumnya Rp14.300. Pertamax Turbo (RON 98) turun menjadi Rp 15.800/liter dari sebelumnya Rp 16.950.
Baca Juga:Ernest Prakasa Sentil Anwar Usman Usai Diperiksa MKMK: Ipar dan Ponakan Anda Pasti Bangga
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, untuk BBM nonsubsidi penyesuaian turun harganya sangat tepat, dilakukan melihat mekanisme pasar dan sesuai dengan kebijakan masing-masing badan usaha.
"Ketika harga biaya produksinya keekonomian mengalami penurunan dan harga jualnya sekarang sudah di atas harga keekonomian saya pikir cukup rasional bagi badan usaha melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi," katanya.
"Ditambah pada bulan oktober kenaikan harga minyak mentah dunia dipicu oleh terjadinya konflik antara Hamas dengan Israel. Dan saat ini harga minyak tersebut ditransaksikan di kisaran $81 per barelnya," sambung Gunawan.
Menurut Gunawan, harga BBM untuk yang non subsidi jika dibandingkan dengan harga dari kompetitor Pertamina terpantau masih lebih kompetitif. Harga baru yang berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7,5 persen seperti di wilayah Sumatera Utara.
"Pertamina masih lebih unggul jika membandingkan selisih harga jual BBM-nya. Akan tetapi gambaran fluktuasi harga minyak non subsidi ini harus bisa diterjemahkan bahwa itulah harga keekonomian BBM pada dasarnya," kata Gunawan.
Baca Juga:Kementan dan TNI Perkuat Sinergi, Mentan: Ketahanan Pangan Identik dengan Ketahanan Negara