SuaraSumut.id - Video yang memperlihatkan seorang pria menghina nabi Muhammad SAW dan meminta Israel menghabisi warga Indonesia viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang dilihat SuaraSUmut.id, Senin (27/11/2023), pria itu terlihat memakai baju berwarna kuning. Video itu terlihat direkamnya sendiri.
"Selamat sore, habisi saja itu rumah sakit Indonesia itu ya. Hai kaum Palestina, lebih kau mati bunuh diri dari pada Israel bunuh kamu. Sedikit-sedikit kamu apakan ke agama, habisi itu muslim semua itu," kata pria itu.
Dirinya meminta Israel untuk menghabisi warga Indoensia yang berada di Palestina. Pria itu juga meminta agar Israel mengebom Jakarta.
"Bantai semua itu, baik orang Indonesia yang ada di sana, bunuh semua itu. Indonesia ini terlalu banyak komentar, bila perlu kasih bom ke Indonesia, Jakarta sana itu dibom ya. Kamu bikin rumah sakit di sana, di sini saja masih banyak orang yang apa, tidak mampu berobat," ucapnya.
"Bunuh saja itu, bantai semua orang Indonesia yang ada di Palestina sana, termasuk yang di rumah sakit itu. Biar orang Indonesia ini tahu diri, orang-orang muslim ini tahu diri. Sedikit-sedikit di sini demo-demo masalah Israel, sekalian saja bangsa Israel bunuh semua itu," sambungnya.
Pria tersebut juga menghina Nabi Muhammad dan pengikutnya dengan kata-kata yang tidak pantas.
"Saya tidak peduli mereka itu, karena mereka itu adalah pengikut iblis, pengikut setan, termasuk pengikut Nabi Muhammad yang mendapatkan wahyu dari Gua Hira, tapi yang dia dapat setan, goblok semua itu ya," ungkapnya.
"Salam dari saya, bukan dari Papua lagi, Sumatera ya," cetusnya.
Perbuatan pria itu sontak membuat geram hampir seluruh masyarakat. Pihak kepolisian lalu bergerak untuk menangkap LDS (57) asal Kota Sorong, Papua Barat.
"Kita amankan di wilayah Toba, Sumatera Utara. Saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Sumut," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id, Senin (27/11/2023).
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan video dugaan ujaran kebencian tersebut.
"Konten itu mengandung muatan sensitif ujaran kebencian. Jangan disebarluaskan," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo