SuaraSumut.id - Kematian mendadak atau sudden death yang diakibatkan serangan jantung harus mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Ini merupakan salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan di Indonesia. Data WHO yang dikeluarkan pada 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai 17,8 juta, atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun.
Dokter Putri Wulandari, pemilik klinik kesehatan Alexandra Wellness di Kota Medan menjelaskan, sudden death seringkali terkait dengan serangan jantung atau infark miokard.
Serangan jantung terjadi saat pasokan darah ke otot jantung terhenti, yang dapat disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah koroner. Faktor risikonya meliputi hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, dan riwayat keluarga.
"Sudden death juga dapat disebabkan oleh gangguan irama jantung, seperti ventrikel fibrilasi, di mana jantung berdetak tidak teratur. Gagal jantung yang tidak terkontrol juga dapat meningkatkan risiko sudden death. Pengelolaan penyakit jantung dan pemantauan rutin sangat penting untuk mengidentifikasi risiko ini," kata Putri dalam dalam keterangan tertulis, Minggu (3/11/2023).
Dirinya mengatakan salah satu karakteristik utama sudden death adalah kurangnya gejala yang dapat dideteksi sebelumnya. Namun, beberapa orang mungkin mengalami nyeri dada, sesak napas, atau pusing sebelum kejadian. Memahami tanda-tanda awal penyakit jantung dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan sudden death.
Putri menjelaskan pentingnya nitric oxide (NO) atau molekul gas yang dihasilkan dalam tubuh, termasuk di dalam sel endotel pembuluh darah. NO berperan dalam melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, termasuk ke jantung.
"Ini dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular," ujar Putri.
Selain itu, mitokondria di jantung juga berperan penting dalam menyediakan energi yang diperlukan untuk kontraksi otot jantung. Mitokondria yang sehat mendukung fungsi jantung yang optimal dan dapat membantu mencegah masalah jantung, termasuk sudden death akibat serangan jantung.
Untuk mencegah kematian mendadak, dirinya mengingatkan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sudden death sebagai berikut:
- Gaya Hidup
Sudden death akibat serangan jantung bisa dicegah dengan mengadopsi gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, mengelola stres, dan berhenti merokok.
"Perubahan gaya hidup, termasuk kebiasaan makan yang bijaksana dan aktivitas fisik teratur, berperan penting dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat mengurangi risiko serangan jantung," ungkap Putri.
- Detoksifikasi Organ
Selanjutnya, cara pencegahan serangan jantung adalah dengan melakukan detoksifikasi organ, terutama hati yang dapat membantu menghilangkan racun dari tubuh.
"Strategi detox yang melibatkan pola makan bersih dan konsumsi air yang cukup dapat mendukung kesehatan organ dan mencegah beban kerja berlebih," cetusnya.