SuaraSumut.id - Seorang siswi SMK di Medan, berinisial PJS (15) tewas usai diduga dirudapaksa oleh laki-laki di dalam kamar kos, pada Sabtu 3 November 2023. Meski sempat dilarikan ke RSUP Adam Malik Medan oleh pihak keluarga, namun nyawa korban tidak tertolong.
Ayah korban US (38) pun menceritakan nasib tragis yang dialami putrinya. Awalnya sang anak berpamitan ke sekolah pada Jumat 1 Desember 2023.
"Anak saya seperti biasa bersekolah, seperti biasa dia pergi pagi, biasakan hari Jum'at itu ia cepat pulangnya," kata ayah korban US kepada SuaraSumut.id di rumah duka di Desa Simalingkar A, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Senin (4/12/2023).
Pada siang hari, ibu korban sempat menanyakan keberadaan putrinya dan dijawab korban jika dia sedang mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) di sekolah.
Namun hingga sore korban tak kunjung pulang ke rumah. Sang ayah yang resah lalu teman-teman putrinya yang rumahnya berdekatan.
"Jadi Jawaban mereka anak tulang lagi ekskul, saya tunggu-tunggulah di rumah. Sampai malam saya tanya lagi ke kawannya," ujarnya.
UC yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung mengatakan pada malam hari telepon teman anaknya berdering.
"Yang menelpon dia (teman korban) ini dari WA anak saya, tapi yang menelpon bukan dia lagi. Saya tanya langsung ke mana kalian taruh anak saya, yang jawab ibu-ibu, dia bilang pak kok jadi nyalahin saya, kami hanya mengonfirmasikan anak bapak lagi jegang-jegang, saya langsung ke lokasi," ungkapnya.
Dirinya menemukan keberadaan anaknya di kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Selayang. Saat ditemukan, anaknya dalam kondisi tak sadarkan diri.
"Di dalam kamar kos itu anak saya tak sadarkan diri. Posisi celana sekolah udah gak itu lagi, sudah pakai training, dari mulut dan hidung keluar buih," jelasnya.
"Saya panik, mamaknya terus nangis-nangis, celana training berdarah-darah, di lokasi ada botol minuman, seperti minuman kita duga ada campuran, ada juga kondom," sambungnya.
Pihak keluarga lalu membawa korban ke klinik terdekat. Saat hendak dibawa ke RSUP Adam Malik, kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 2 Desember 2023 sekitar pukul 03.30 WIB.
UC mengatakan kejadian itu telah dilaporkan ke Polrestabes Medan. Pihak keluarga berharap agar seluruh pelaku yang terlibat segera ditangkap.
"Harapan keluarga seluruh pelaku diusut tuntas," harap ayah korban.
Keluarga berduka, ada yang kesurupan
Pantauan di rumah duka, terlihat tenda untuk pelayat masih terpasang persis di depan rumah. Sejumlah kerabat dan tetangga masih ramai berada di sana. Pihak keluarga tampak masih sangat berduka kehilangan PJS.
"Anak saya sini masih gentayangan, nam tulangnya (bibi) kesurupan, dia bilang pelakunya tiga orang pak, saya dipaksa minum-minum, minumannya bau kali, saya diperkosanya," kata ayah korban.
"Pelaku ini tidak berjumlah satu orang, ini ada unsur perencanaan. Yang punya kos ini temannya. Si pelaku ini meminjam kamarnya ini untuk berbuat kejahatan kepada anak saya," sambungnya.
Sementara ibu korban IMM (35) mengutarakan jika korban merupakan anak yang rajin dan baik.
"Belum pernah dia pulang selama itu, dia selalu ngabarin, bahkan kalau dia lagi jalan di angkot," kata ibunya menangis.
Sejak ponsel korban tidak aktif, IMM sudah merasa tidak tenang. Ternyata korban dibawa oleh pelaku seorang siswa SMA yang merupakan kenalannya dari media sosial.
"Hanya hari Jum'at itu dibalasnya mak aku lagi ekskul, dikirimnya foto, udah habis itu gak aktif lagi, mulai dari situ saya sudah gak tenang," katanya.
Kontributor : M. Aribowo