SuaraSumut.id - Seekor Paus Sperma (Physeter Macrocephalus) sepanjang 16,5 meter ditemukan mati terdampar di Pantai Sindeas, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut).
Penemuan Paus Sperma dengan berat sekitar 25 ton ini menggegerkan masyarakat di sekitar areal pantai. Tim Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut kemudian turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Kepala BKSDA Sumut Rudianto Saragih Napitu ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id, Sabtu (30/12/2023), membenarkan adanya satu individu Paus yang mati terdampar di Pantai Sindeas, Tapteng.
"Paus tersebut ditemukan terdampar pada Senin 25 Desember 2023," ungkapnya.
Rudianto menjelaskan, Paus Sperma tersebut berjenis kelamin jantan, ukuran panjang 16,5 meter, dengan bobot sekitar 25 ton. BKSDA Sumut kemudian berupaya mengevakuasi paus tersebut.
"Selanjutnya tim gabungan menyepakati rencana evakuasi melalui penguburan atau pembakaran," katanya.
Dalam proses evakuasi, Rudianto mengatakan pihaknya meminta agar pengunjung pantai mengosongkan area untuk sementara waktu.
"Mengingat di lokasi padat pengunjung, sehingga tim memerintahkan pengunjung mengosongkan lokasi, untuk keamanan bersama," jelasnya.
Di lokasi, kata Rudianto, prasarana bantuan yang ada terdiri dari 3 unit ekskavator, mobil pick-up peralatan dan angkutan tim.
Evakuasi mulai dilakukan dengan menarik bangkai paus yang mulai beraroma bau busuk dengan mengikatkan tali tambang.
Karena tidak berhasil, BKSDA Sumut kemudian memilih untuk menguburkan Paus dengan membuat kanal.
"Kemudian tim mencari solusi, dan taktik melalui membuat kanal memanjang dan dalam, mengeruk tanah dan pasir," imbuhnya.
Usai membuat kanal, Rudianto melanjutkan, pihaknya kemudian memindahkan bangkai paus ke dalam kanal.
"Kepala Resort Konservasi Pelabuhan Laut Sibolga mengambil tulang tengkuk dan danging untuk keperluan sampel. Kemudian tim menimbun kembali kanal dan menguburkan Paus dengan tanah dan pasir," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo