Diskriminasi Mempercepat Penuaan, Picu Kesenjangan Kesehatan

Mereka kemudian menilai tiga ukuran metilasi DNA, penanda yang mengevaluasi dampak biologis dari stres dan proses penuaan.

Suhardiman
Senin, 13 Mei 2024 | 14:36 WIB
Diskriminasi Mempercepat Penuaan, Picu Kesenjangan Kesehatan
Ilustrasi penuaan. (Elements Envato)

SuaraSumut.id - Penuaan biasanya dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan tidur yang buruk, serta stres. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diskriminasi juga dapat menjadi faktor yang mempercepat penuaan.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di NYU School of Global Public Health menemukan adanya korelasi antara diskriminasi interpersonal dengan perubahan tingkat molekuler yang mempercepat penuaan.

"Mengalami diskriminasi tampaknya mempercepat proses penuaan, yang mungkin berkontribusi terhadap penyakit dan kematian dini serta memicu kesenjangan kesehatan," kata penulis studi Adolfo Cuevas, melansir Antara, Senin (13/5/2024).

Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang menyatakan bila orang yang mengalami diskriminasi berdasarkan identitas mereka berupa ras hingga berat badan menghadapi dampak kesehatan yang negatif termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan depresi.

Para peneliti mengumpulkan sampel darah dari hampir 2.000 orang dewasa AS yang menjadi bagian dari penelitian Midlife in the United States (MIDUS). Mereka kemudian menilai tiga ukuran metilasi DNA, penanda yang mengevaluasi dampak biologis dari stres dan proses penuaan.

Para peneliti kemudian mengukur tiga bentuk diskriminasi yang dihadapi para partisipan yakni setiap hari, diskriminasi besar, dan tempat kerja.

Meskipun diskriminasi sehari-hari mencakup tindakan tidak hormat yang kecil dalam kehidupan sehari-hari, diskriminasi besar merupakan contoh diskriminasi yang akut dan intens.

Diskriminasi di tempat kerja dapat berupa praktik yang tidak adil, terhambatnya peluang profesional, dan hukuman berdasarkan identitas.

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang melaporkan lebih banyak diskriminasi menua lebih cepat secara biologis dibandingkan dengan mereka yang mengalami lebih sedikit diskriminasi.

"Diskriminasi sehari-hari dan diskriminasi besar secara konsisten dikaitkan dengan penuaan biologis, termasuk juga berkaitan dengan paparan terhadap diskriminasi di tempat kerja. terkait dengan percepatan penuaan, namun dampaknya tidak terlalu parah," ujarnya.

Para peneliti mencatat bahwa perbedaan perilaku merokok dan indeks massa tubuh menyumbang sekitar setengah dari hubungan ini.

Studi ini juga menemukan hal menarik lainnya. Meskipun peserta berkulit hitam mengalami lebih banyak diskriminasi dan penuaan biologis lebih cepat, peserta berkulit putih lebih rentan terhadap dampak diskriminasi ketika mereka mengalaminya.

Para peneliti percaya bahwa hal ini mungkin terjadi karena mereka lebih jarang terpapar dan strategi penanggulangannya lebih sedikit.

"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mengatasi segala bentuk diskriminasi untuk mendukung penuaan yang sehat dan mendorong kesetaraan kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini