Bisakah Gangguan Mental Menular Antar Remaja? Ini Kata Peneliti

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak teman sebaya yang didiagnosis dengan gangguan mental, semakin tinggi risiko individu untuk mengalaminya juga.

Suhardiman
Minggu, 26 Mei 2024 | 13:44 WIB
Bisakah Gangguan Mental Menular Antar Remaja? Ini Kata Peneliti
Ilustrasi kesehatan mental. [Pixabay/anemone]

SuaraSumut.id - Para peneliti menemukan bahwa masalah kesehatan mental dapat menular di antara kelompok sosial remaja, terutama yang terkait dengan suasana hati, kecemasan, dan pola makan.

Temuan ini didasarkan pada studi besar yang melibatkan lebih dari 700 ribu siswa kelas sembilan di Finlandia. Para peneliti mengevaluasi penyebaran gangguan mental dalam jaringan sosial yang terbentuk oleh kelas sekolah.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak teman sebaya yang didiagnosis dengan gangguan mental, semakin tinggi risiko individu untuk mengalaminya juga.

"Kaitan yang diamati paling kuat selama tahun pertama penelitian. Ini tidak dijelaskan oleh sejumlah faktor yang terkait dengan orang tua, sekolah, dan daerah tempat tinggal. Kaitan tersebut paling nyata dalam kasus gangguan suasana hati, kecemasan, dan makan," kata Profesor Christian Hakulinen dari Universitas Helsinki, melansir Antara, Minggu (26/5/2024).

Para peneliti memperingatkan bahwa hubungan yang diamati dalam studi tersebut tidak selalu bersifat sebab-musabab.
Namun, studi ini tidak menyelidiki mekanisme di mana gangguan mental ditularkan antar individu.

Para peneliti berpikir bahwa peningkatan diagnosis di antara teman sebaya mungkin disebabkan oleh normalisasi pencarian diagnosis dan pengobatan.

Semakin banyak orang mulai mendapatkan bantuan, semakin umum dan diterima, sehingga mengarah pada lebih banyak diagnosis.

"Mungkin saja, misalnya, ambang batas untuk mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental diturunkan ketika ada satu atau lebih orang dalam jaringan sosial Anda yang sudah mencari bantuan untuk masalah mereka. Bahkan, jenis normalisasi diagnosis dan pengobatan ini dapat dianggap sebagai penularan yang menguntungkan dari gangguan mental," kata Hakulinen.

Para peneliti percaya bahwa hasil studi ini akan membantu dalam intervensi dini dan pencegahan gangguan mental pada tahap remaja, periode perkembangan kunci di mana banyak gangguan mental kemungkinan terjadi.

"Memahami peran efek teman sebaya dalam masalah kesehatan mental pada awal kehidupan juga akan menawarkan alat untuk langkah-langkah pencegahan dan intervensi yang lebih berhasil, sehingga mengurangi beban ekonomi dan sosial dari gangguan mental," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini