Viral Siswa Dihukum Duduk di Lantai Gegara Nunggak SPP di Medan, Guru dan Kepsek Disanksi Tegas!

Guru berinisial H yang viral menghukum muridnya belajar duduk di lantai kini sudah dibebastugaskan oleh pihak yayasan.

Riki Chandra
Sabtu, 11 Januari 2025 | 19:39 WIB
Viral Siswa Dihukum Duduk di Lantai Gegara Nunggak SPP di Medan, Guru dan Kepsek Disanksi Tegas!
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Perlindungan. [Dok.Istimewa]

SuaraSumut.id - Guru berinisial H yang viral menghukum muridnya belajar duduk di lantai kini sudah dibebastugaskan oleh pihak yayasan.

Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Perlindungan mengatakan, pihaknya telah memberikan skorsing dengan pembebasan tidak mengejar terhadap wali kelas berinisial H, hingga waktu yang belum ditentukan.

"Dia bagian dari sertifikasi guru. Kami akan lakukan pembinaan. Dari kesimpulan pembebasan tidak mengajar atau skorsing sampai waktu ditentukan," ujarnya di SD Swasta Abdi Sukma Jalan STM Medan, Sabtu (11/1/2025).

Selain membebastugaskan wali kelas itu, pihaknya juga memberikan teguran keras terhadap Kepsek SD Swasta Abdi Sukma, Juli Sari.

"Kami mengambil tindakan tegas terhadap guru bersangkutan, kita berikan teguran kepada kepala sekolah karena lalai untuk menjalankan visi dan misi dari sekolah ini," ujarnya.

Ahmad menegaskan bahwa tidak ada peraturan di sekolah tersebut, yang tidak membayar uang SPP, tidak boleh mengikuti belajar dan mengajar hingga dihukum belajar di lantai kelas.

"Aturan dia (Wali Kelas H) buat sendiri. Adiknya (MI), kelas 2 SD belum bayar SPP, duduk bagus ikut belajar," katanya.

Sementara, guru berinisial H ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id mengenai kejadian tersebut menjelaskan menyerahkan sepenuhnya ke pihak yayasan dan sekolah.

"Masalahnya pak sudah di selesaikan di sekolah dengan yayasan," ujarnya singkat.

Sebelumnya, video yang menampilkan seorang siswa SD di Medan, belajar di lantai, viral di media sosial (medsos).

Dilihat dari video yang diterima SuaraSumut.id lewat WhatsApp, Jumat (10/1/2025), tampak ibu siswa tersebut menangis ketika melihat anaknya belajar di bawah lantai kelas.

"Gini lho Bu, dia dari tadi disoraki (teman sekolah anaknya) di luar saya datang, Bu ambil rapot IM dia duduk di bawah," kata ibu siswa tersebut kepada guru di sekolah tersebut.

"Dia nangis lho Bu, dia nangis mau pergi sekolah, mamak IM malu duduk di bawah. Gimana sih perasaan ibu, anak duduk di bawah, anak kayak gini harus tanggung malu," sambungnya.

Tak lama berselang, dalam video terlihat guru SD tersebut lalu mengajak ibu siswa SD tersebut ke ruangan kepala sekolah. Video ini kemudian beredar di media sosial dan menjadi viral.

Ketika ditemui wartawan, Kamelia yang merupakan ibu IM mengaku kalau video itu direkamnya saat datang ke sekolah SD swasta di Jalan STM Medan, Rabu (8/1/2025) lalu

Ia datang ke sekolah karena anaknya belum membayar tunggakan SPP kedua anaknya selama tiga bulan dan tidak bisa mengambil rapot.

"Sebelum Natal kan itu ujian, memang di situ saya belum bayar uang sekolah abang beradik, 3 bulan, 3 bulan-kan. Cuma saya sempat minta dispensasi sama kepala sekolah agar anak bisa ikut ujian, oke alhamdulillah dikasihlah ujian," katanya ketika ditemui di rumahnya Jalan Brigjen Katamso Gang Jarak Medan Johor

Usai ujian, karena merasa belum membayar SPP, Kamelia tidak mengambil rapor anaknya ke sekolah. Hingga pada Senin (6/1/2025) aktivitas belajar kembali dimulai, anaknya pun kembali datang ke sekolah.

Kamelia mengatakan wali kelasnya sempat memperingatkan kepada orangtua murid lewat grup whatsapp (WA), yang belum datang ke sekolah mengambil rapot, anaknya tidak diperkenankan datang mengikuti kegiatan belajar.

"Saya pikir gak dapat hukumanlah ya, dan saya gak kepikiran dia itu sampai duduk di lantai," ucapnya.

Beberapa hari kemudian, tepatnya Rabu 8 Januari 2025, IM lalu bercerita kepada ibunya kalau dia mendapat perlakuan tak elok dari gurunya, yakni disuruh duduk di lantai.

"Sangkin saya penasaran saya ke sekolah datang, (sesampainya) saya di pagar sekolah teman-teman dia ngejar nih, ibu ambilah rapor IM dia bilang gitu, kasihan IM duduk di lantai kayak pengemis," ucapnya

Kekhawatiran Kamelia kalau anaknya mendapatkan perlakuan kejam ternyata terbukti. Sembari menangis, dia kemudian merekam saat anaknya belajar duduk di lantai.

"Di situ saya nangis Ya Allah anakku, tega kali gurumu nak saya bilang. Akhirnya saya argumen lah sama gurunya," ucapnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini