SuaraSumut.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengumumkan kelahiran seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) betina di Conservation Response Unit (CRU Peusangan), Kabupaten Bener Meriah.
Kelahiran ini menjadi kabar baik bagi upaya pelestarian satwa liar yang terancam punah. "CRU Peusangan kini memiliki penghuni baru setelah seekor induk gajah Sumatera melahirkan bayi betina," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamarudzaman, Jumat (21/2/2025).
Bayi gajah Sumatera tersebut lahir dalam kondisi sehat pada Selasa (18/2/2025). Tim di CRU Peusangan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi bayi dan induknya untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Dengan kelahiran ini, jumlah gajah Sumatra di CRU Peusangan kini bertambah menjadi tiga ekor dewasa dan satu bayi.
Sebagai satwa yang masuk daftar The IUCN Red List of Threatened Species, gajah Sumatera dikategorikan dalam status kritis dan berisiko tinggi mengalami kepunahan di alam liar. Oleh karena itu, pelestarian habitat dan perlindungan dari ancaman perburuan liar menjadi sangat penting.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kelestarian gajah Sumatera dengan tidak merusak hutan yang menjadi habitatnya. Selain itu, dilarang menangkap, melukai, membunuh, atau memperdagangkan satwa dilindungi dalam kondisi hidup maupun mati. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. (antara)