Di Balik Penampilannya, Punk Medan Gelar Pasar Gratis di Bawah Fly Over Jamin Ginting

Dalam kegiatan ini, ada sembako, pakaian dan beberapa barang layak pakai dibagikan ke masyarakat.

Suhardiman
Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:50 WIB
Di Balik Penampilannya, Punk Medan Gelar Pasar Gratis di Bawah Fly Over Jamin Ginting
Komunitas Punk di Medan Gelar Pasar Gratis di bawah fly over Jalan Djamin Ginting Medan, Sabtu (22/2/2025). [Suara.com/ M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Penampilan anak punk yang identik dengan rambut mohawk, sepatu bot, hingga tato terkesan berandal di mata masyarakat.

Namun, kita tidak bisa menilai seseorang dari penampilannya saja. Buktinya komunitas punk di Medan, punya jiwa sosial yang tinggi.

Hal tersebut dibuktikan dengan menggelar Pasar Gratis di bawah fly over Jamin Ginting Medan, Sabtu (22/2/2025). Dalam kegiatan ini, ada sembako, pakaian dan beberapa barang layak pakai dibagikan ke masyarakat.

Jovan Siahaan selaku pelaksana kegiatan menjelaskan, ini merupakan aksi solidaritas untuk saling membantu sesama.

"Mari lupakan sejenak soal uang, lalu semua barang-barang layak pakai di rumah kita mari kita bagikan ke orang-orang yang membutuhkan. Maka spiritnya adalah spirit berbagi dan melupakan fungsi uang untuk sementara," katanya.

Jovan mengatakan barang-barang yang dibagikan merupakan sumbangan dari teman-teman komunitas punk dan masyarakat Medan. Selain itu, kegiatan ini tidak ada hubungannya dengan politik. 

"Semua tanpa embel-embel politik dan tanpa ada yang mendanai. Kegiatan ini berdasarkan kerja sama kita masing-masing, semua kita lakukan secara swadaya," ujarnya.

Komunitas Punk di Medan Gelar Pasar Gratis di bawah fly over Jalan Djamin Ginting Medan, Sabtu (22/2/2025). [Suara.com/ M.Aribowo]
Komunitas Punk di Medan Gelar Pasar Gratis di bawah fly over Jalan Djamin Ginting Medan, Sabtu (22/2/2025). [Suara.com/ M.Aribowo]

"Ke depan kita juga akan membuat keterampilan khusus, misalnya pangkas rambut, semua akan kita share, siapa yang bisa pangkas, siapa yang bisa pijat, siapa yang bisa tato, semuanya gratis," katanya. 

Minta Polri Jangan Kebakaran Jenggot

Jovan juga menyinggung soal adanya intimidasi dan pembungkaman terhadap band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani. Diketahui, Sukatani tiba-tiba menyampaikan permintaan maaf kepada Polri terkait lagu 'Bayar Bayar bayar'.

Sukatani juga menarik lagu yang beredar di platform musik Spotify. Dirinya meminta Polri jangan kebakaran jenggot dan antikritik.

"Aku pikir apa yang terjadi terhadap Sukatani harus disayangkan, bahwa segala macam bentuk pembungkaman dan intimidasi harus segera diakhiri, apapun itu. Sukatani dengan lagunya yang berbicara kritik sosial harusnya tidak antikritik," katanya.

"Saya pikir kita harus mendukung atau ikut melawan bersama intimidasi di mana pun dan terhadap siapapun. Sukatani harus tetap difasilitasi dengan lagunya bebaskan dia berkarya," sambungnya.

Jovan Siahaan. [Suara.com/ M.Aribowo]
Jovan Siahaan. [Suara.com/ M.Aribowo]

Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut orang yang mengkritik Polri sebagai sahabatnya tampak berbeda dengan realitas yang terjadi.

"Bahwa Kapolri Listyo Sigit saja meminta untuk dikritik dan siapapun yang mengkritik Polri akan menjadi sahabat Polri lalu kenapa mereka kebakaran jenggot? Ini pertanyaan kita," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini