SuaraSumut.id - Suasana duka menyelimuti kediaman rumah duka Michael Federick Pakpahan (25), sopir taksi online yang tewas dan jasadnya ditemukan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Amatan SuaraSumut.id di rumah duka di Jalan Cempaka, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (10/4/2025) sore kemarin, tampak sejumlah pelayat dari kerabat dan jiran ramai berdatangan memberikan ucapan duka cita atas kejadian yang merenggut nyawa korban.
Jenazah Michael Federick telah berada di kediaman usai menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Korban Michael Federick sendiri ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Ngeri sekali kejadian di Medan ini, orang yang giat bekerja saja bisa terancam keselamatannya," kata Maria salah seorang pelayat kepada SuaraSumut.id.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pada Minggu (6/4/2025) dinihari, korban hendak pulang menuju rumahnya usai nongkrong bersama teman-temannya.
"Saat mau pulang, masuk orderan di hp korban, orderan di sekitar Kampung Lalang, Sunggal," ujar Maria.
Maria mengatakan penumpang yang memesan jasa taksi online tersebut diduga sudah merencanakan perampokan. Hingga akhirnya pihak keluarga tak bisa berhubungan dengan Michael pada Minggu dini hari.
![Kepling menyampaikan kalau korban sosok orang baik. [suara.com/ M.Aribowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/62093-sopir-taksi-online-tewas.jpg)
"Minggu dini hari itu sudah gak bisa dihubungi, keluarga pun membuat laporan kehilangan, belakangan sudah ditemukan mayatnya di Langkat, pelaku juga udah ditangkap ada dua orang," ungkap Maria.
"Harapannya kalau bisa semua pelaku ditangkap, dan kejadian ini jadi pembelajaran bagi sopir taksi online agar lebih berhati-hati saat cari penumpang saat malam hari," sambungnya.
Salah seorang warga bernama Budi Darma menambahkan pihak keluarga korban membuat laporan ke Polsek Medan Helvetia atas hilangnya korban pada hari Minggu.
"Orang tua melaporkan ke Polsek Helvetia atas kehilangan seorang anak bernama Michael Fredrik pakpahan pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Dengan mengendarai mobil rush hitam berplat 1273 QF," kata Budi yang juga merupakan Kepling setempat.
Setelah beberapa hari berlalu, warga dikagetkan dengan kabar kalau jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kolam di Langkat. Saat ditemukan korban berada di dalam goni dengan pemberat batu.
Lanjut Kepling mengungkapkan kalau sehari-harinya korban dikenal sebagai orang yang baik di lingkungan tempat tinggalnya.
"Korban sendiri merupakan anak yang baik, dia baru selesai wisuda di USU, alumni Fakultas Pertanian, bekerja sehari hari sebagai profesi taksi online dan masih lajang," ucapnya.
Sebelum kejadian, korban juga sempat menghadiri halal bihalal Lebaran yang digelar warga di kampung tempat tinggalnya.