Dirinya membandingkan dengan Jepang yang menjadikan sport tourism sebagai penyumbang devisa terbesar kedua.
"Kita baru mencapai 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara, Jepang sudah 60 juta. Danau Toba harus menjadi panggung event global yang mendatangkan devisa dan membuka lapangan kerja," ungkap Lamhot.
Ia juga mendorong sinergi antar kementerian dan pelibatan aktif pelaku lokal agar transformasi ini tidak hanya elitis, tapi berdampak langsung bagi masyarakat sekitar Danau Toba.
Baca Juga:
Lebaran at The Kaldera, BPODT Hadirkan Atraksi Wisata Seru di Danau Toba
Narasi Baru Pariwisata
Di akhir pertemuan, Jimmy Panjaitan menyampaikan apresiasi kepada Menpora atas dukungan yang konsisten terhadap ToTK. Ia menekankan bahwa sport tourism bisa menjadi wajah baru pariwisata Indonesia yang berkelanjutan.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian Kemenpora dalam event ini, beliau selalu mengingatkan dari awal bahwa event ini sangat strategis dalam pengembangan pariwisata di Destinasi Prioritas Danau Toba," jelasnya.
Menpora menyambut baik semangat tersebut. Ia menyebut ToTK sebagai "etalase potensi Indonesia" dan menegaskan komitmen Kemenpora untuk mengorkestrasi kolaborasi lintas sektor.
"Kita akan pastikan sport tourism bukan lagi jargon, tapi kekuatan nyata pariwisata nasional," kata Menpora.