SuaraSumut.id - Menjaga kesehatan mesin kendaraan tidak cukup hanya soal servis rutin di bengkel. Salah satu yang penting diperhatian pemilik kendaraan adalah pemilihan pelumas mesin atau oli.
Pemilihan oli yang benar dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan menjadi kunci dalam menjaga performa mesin.
Oli bukan hanya berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin, tapi juga berperan melindungi bagian logam dari korosi, hingga menjaga efisiensi konsumsi bahan bakar.
Di tengah semakin maraknya peredaran oli palsu di pasaran, konsumen dituntut untuk semakin jeli dan berhati-hati.
Sebab, penggunaan oli palsu bisa berdampak serius terhadap performa mesin, bahkan berisiko menimbulkan kerusakan fatal.
Baca Juga:
Dampak Positif Rutin Ganti Oli Mesin Bagi Pemilik Kendaraan
Bolehkah Ganti Oli Mesin saat Motor Panas? Ini Fakta dan Risikonya yang Harus Anda Ketahui
Raden Muhsin Budiono, Asst. Manager Quality Control Pertamina Lubricants mengatakan bahwa oli palsu biasanya jauh lebih murah dan sering beredari di bengkel tidak resmi.
"Harga oli palsu biasanya jauh lebih murah dan sering beredar di bengkel tidak resmi atau platform daring yang tidak terverifikasi. Isinya hasil pengoplosan oli asli dengan bahan kimia yang tidak jelas asal usulnya," kata Raden Muhsin dalam acara LubriTalk: Ngobrol Oli Bareng Pertamina Lubricants di Medan, Rabu 4 Juni 2025.
Menurut Raden Muhsin, oli palsu sama sekali tidak memenuhi parameter dasar oli, seperti viskositas
hingga resistansi terhadap oksidasi.
"Untuk penggunaan jangka panjang akan menyebabkan penumpukan residu di ruang mesin, kendaraan mudah overheat, hingga kerusakan pada komponen logam yang bisa berujung pada kerusakan mesin," ujarnya.
Baca Juga:
Hal yang Harus Diketahui saat Oli Motor Berubah Warna Jadi Hitam Pekat
Ganti Oli Mesin Sebaiknya Berpatok Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian Mobil?