Karyawan Kualanamu Pakai Pita Hitam di Legan Kiri, Simbol Protes Ketidakadilan

Pemindahan tersebut dinilai sebagai bentuk ketidakadilan dari pihak pengelola Bandara Kualanamu.

Suhardiman
Senin, 16 Juni 2025 | 23:19 WIB
Karyawan Kualanamu Pakai Pita Hitam di Legan Kiri, Simbol Protes Ketidakadilan
Anggota Sekarpura Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, memakai pita hitam di lengan kiri saat bekerja. [dok Istimewa]

SuaraSumut.id - Suasana kerja di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), tampak berbeda dari biasanya. Para pekerja yang tergabung dalam Serikat Karyawan Angkasa Pura Indonesia (Sekarpura) terlihat mengenakan pita hitam di lengan kiri sambil bekerja melayani para penumpang pesawat.

Para Anggota Sekarpura tersebut terdiri dari petugas Avsec dan lainnya. Kabarnya, aksi ini sebagai simbol perjuangan dan protes karena sesama anggota Sekarpura yang dipindahkan. Pemindahan tersebut dinilai sebagai bentuk ketidakadilan dari pihak pengelola Bandara Kualanamu.

"Ada 336 orang Anggota Sekarpura yang memakai pita hitam ini," kata seorang anggota Sekarpura yang enggan ditulis namanya, dalam keterangan yang diterima.

Dikatakannya, pita hitam akan terus dipasang sepanjang ketidakadilan masih terjadi di Bandara Kualanamu. Mereka masih bersuara karena peduli.

Baca Juga: 

Keberangkatan 9 Calon Jemaah Haji Nonprosedural Digagalkan Imigrasi Medan

Libur Cuti Bersama Habis, Harga Tiket Pesawat Medan-Jakarta Rp10 Jutaan

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Medan di Momen Arus Balik Lebaran 2025 Normal

Adanya Ketegangan

Informasi yang diperoleh, ada ketegangan karyawan di Bandara Kualanamu, khususnya disuarakan DPC Sekarpura Bandara Kualanamu yang sebelumnya karyawan eks PT Angkasa Pura II.

Ketegangan tejadi akibat adanya kebijakan-kebijakan yang dilakukan pihak pengelola saat ini yakni PT Angkasa Pura Aviasi bersama GMR Airport dianggap kurang berkeadilan bagi karyawan yang masih memlih tetap di Angkasa Pura Indonesia.

Selain mengenakan pita hitam, bentuk perlawanan juga disuarakan melalui media sosial, khususnya di status WhatsApp para anggota Sekarpura.

Narasi perlawanan terpampang jelas dengan tulisan: "Ketika Ketidakadilan Menjadi Hukum, Maka Perjuangan Adalah Kewajiban, 1 komaNdo – 336, DPC Sekarpura Bandara Kualanamu".

Tak hanya itu, status WhatsApp lainnya menampilkan kalimat emosional yang berbunyi: "Turut berdukacita atas kezaliman. Yang sebenarnya lemah adalah mereka yang mengambil keputusan di ruang tertutup dan menghindari dialog. Kami bersuara karena kami peduli".

Baca Juga: 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini