SuaraSumut.id - Dalam agama Islam, hujan dianjurkan untuk dibarengi dengan doa karena saat hujan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa dan memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Hal ini didasarkan pada hadits yang menyatakan bahwa doa yang dipanjatkan saat turunnya hujan termasuk waktu yang mustajab untuk mendapatkan jawaban doa.
Selain itu, hujan dianggap sebagai tanda kasih sayang Tuhan yang membawa rahmat dan berkah bagi bumi dan makhluk hidup, sehingga berdoa saat hujan juga merupakan bentuk pengakuan dan permohonan keberkahan dari Tuhan.
Dalil hadits yang menunjukkan waktu hujan sebagai salah satu momen mustajab untuk berdoa. Hujan sebagai tanda kasih sayang dan rahmat Tuhan.
Suasana ketenangan dan kedamaian yang tercipta saat hujan, memudahkan seseorang berdoa dengan khusyuk.
Hujan sebagai momen penuh berkah yang membawa kehidupan dan kesuburan bagi alam sekitar.
Rasulullah SAW sendiri menganjurkan doa khusus saat hujan agar hujan membawa manfaat dan tidak menimbulkan kerusakan.
Doa yang dianjurkan Rasulullah SAW saat turun hujan adalah:
اللَّهُمَّ صَيِّباً نافِعاً
Allahumma shoyyiban nafi'an.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."
Doa ini mengandung permohonan agar hujan yang turun membawa keberkahan dan manfaat, bukan mendatangkan bencana atau kerusakan.
Selain itu, saat hujan lebat Rasulullah juga mengajarkan doa agar hujan tersebut tidak menimpa langsung dan berbahaya:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
