Tanda-tanda V-Belt Motor Matic Harus Diganti, Jangan Tunggu Sampai Putus di Jalan!

Tapi begitu V-Belt aus atau rusak, performa motor langsung terasa berat, tarikan tersendat, bahkan bisa bikin motor mogok di tengah jalan.

Suhardiman
Rabu, 05 November 2025 | 12:45 WIB
Tanda-tanda V-Belt Motor Matic Harus Diganti, Jangan Tunggu Sampai Putus di Jalan!
V-Belt Motor Matic. [Gemini AI]
Baca 10 detik
  • V-Belt berfungsi menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang pada motor matic.
  • V-Belt yang aus menyebabkan tarikan motor berat, boros bensin, dan bisa putus di jalan.
  • Penggantian V-Belt sebaiknya dilakukan setiap 20.000–25.000 km agar performa motor tetap optimal.

SuaraSumut.id - Bagi kamu pemilik motor matic, perawatan rutin bukan cuma soal ganti oli atau bersihin filter udara. Ada satu komponen vital yang sering banget dilupakan, yaitu V-Belt.

V-Belt berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Kalau kondisinya prima, tarikan motor jadi halus, responsif, dan hemat bensin.

Tapi begitu V-Belt aus atau rusak, performa motor langsung terasa berat, tarikan tersendat, bahkan bisa bikin motor mogok di tengah jalan.

Masalahnya, banyak pengendara belum tahu kapan waktu tepat untuk ganti V-Belt motor matic. Padahal, keterlambatan sedikit saja bisa berdampak besar pada performa dan keamanan berkendara.

Tanda-Tanda Kamu Harus Segera Ganti V-Belt Motor Matic

Kamu nggak perlu jadi mekanik buat tahu kapan waktunya ganti V-Belt. Cukup peka dengan perubahan kecil pada motor kamu. Yuk, simak beberapa tanda paling umum berikut ini.

1. Area CVT Mengeluarkan Suara Berisik

Kalau kamu mulai dengar suara aneh dari area CVT (Continuously Variable Transmission) saat pertama kali menarik gas, itu bisa jadi sinyal kuat bahwa V-Belt mulai aus. Biasanya suara ini terdengar seperti “cekrek-cekrek” atau “ngik-ngik” terutama di kecepatan rendah. Jangan abaikan, ini peringatan awal bahwa V-Belt sudah minta diganti.

2. Tarikan Motor Terasa Berat dan Kasar

Motor matic yang sehat punya tarikan halus. Tapi kalau tiba-tiba terasa berat dan akselerasinya lambat, besar kemungkinan V-Belt sudah menipis. Akibatnya, tenaga dari mesin nggak tersalurkan maksimal ke roda, bikin performa motor menurun dan konsumsi bensin jadi lebih boros.

3. Muncul Getaran Saat Menarik Gas

Getaran berlebih saat menarik gas juga bisa menandakan V-Belt bermasalah. Ketika komponennya aus, putaran mesin tidak tersalur sempurna ke roda. Efeknya? Motor jadi bergetar bahkan di kecepatan rendah. Selain bikin tidak nyaman, kondisi ini juga bisa merembet ke komponen lain di sistem CVT.

4. V-Belt Retak atau Pecah

Kalau kamu servis rutin di bengkel dan mekanik menemukan retakan kecil di permukaan V-Belt, jangan tunda penggantiannya. Dalam kondisi ekstrem, V-Belt bisa pecah saat motor melaju, yang tentu sangat berbahaya. Lebih baik ganti lebih awal daripada menanggung risiko besar di jalan.

Kapan Waktu Ideal untuk Ganti V-Belt Motor Matic?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini