Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih

Akses Jalan Nasional di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, kini kembali berfungsi setelah terdampak banjir sejak sebulan lalu.

Riki Chandra
Sabtu, 27 Desember 2025 | 23:10 WIB
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
Kementerian PU terus mengebut perbaikan jalan di Aceh Tamiang. [Suara.com/ M. Aribowo]
Baca 10 detik
  • Jalan nasional Medan-Aceh Tamiang kembali fungsional pascabanjir bandang sebulan lalu.
  • Jembatan Krueng Tamiang dibuka, pengungsian direlokasi, kemacetan berangsur terurai kini.
  • Kementerian PU kerahkan alat berat, optimistis pemulihan Aceh Tamiang segera.

SuaraSumut.id - Akses Jalan Nasional di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, kini kembali berfungsi setelah terdampak banjir sejak sebulan lalu.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga memastikan ruas jalan nasional Medan-Aceh Tamiang telah dapat dilalui pasca bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang Provinsi Aceh.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 Provinsi Aceh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Ardian Adhitama, mengatakan secara umum jalan nasional Medan-Aceh Tamiang sebenarnya sudah cukup lama dapat diakses.

Namun pada tahap awal, masih ditemukan sejumlah kendala akibat kendaraan yang mogok dan rusak karena terendam banjir.

“Jadi secara keseluruhan untuk jalan nasional sudah cukup lama fungsional dan bisa diakses secara penuh. Namun pada awalnya memang terkendala mobil-mobil yang masih mogok dan rusak karena banjir. Saat ini sudah fungsional semua, sudah lancar semua,” kata Ardian di Aceh Tamiang, Sabtu 27 Desember 2025.

Ardian juga memastikan Jembatan Krueng Tamiang mulai dibuka untuk umum sejak hari ini.
Sebelumnya, jembatan tersebut sempat digunakan sebagai lokasi pengungsian warga, sehingga kapasitas akses menjadi terbatas dan memicu kemacetan.

“Jembatan Krueng mulai hari ini sudah dibuka aksesnya. Mudah-mudahan mulai hari ini sudah semakin lancar dengan dipindahkannya pengungsian dari atas jembatan ke relokasi yang baru,” ujarnya.

Seiring membaiknya akses transportasi, aktivitas masyarakat perlahan mulai kembali normal. Ardian menyebut warga sudah mulai beraktivitas di pasar dan toko-toko secara bertahap, meski belum sepenuhnya pulih.

“Kami lihat warga sudah mulai beraktivitas kembali di pasar-pasar. Toko-toko juga sedikit-sedikit sudah mulai berjualan. Kemarin kami juga membantu pembersihan di pasar,” jelasnya.

Untuk mempercepat pemulihan, pihaknya mengerahkan alat berat dalam jumlah besar yang didukung oleh rekanan dan masyarakat lokal. Total alat berat yang digunakan mencapai puluhan unit dan tersebar di berbagai titik penanganan.

“Secara total ekskavator bisa mencapai 26 unit, tersebar di jalan nasional, luar jalan nasional, perkantoran, dan pembukaan akses jalan. Selain itu ada sekitar tiga unit loader, dua backhoe loader, enam unit loader tambahan, serta grader sekitar lima unit,” ungkap Ardian.

Dari sisi personel, Ardian menyebut sekitar 20 orang berasal dari Kementerian PU di PPK 1.5, ditambah tenaga harian sekitar 30 orang yang merupakan warga setempat.

“Kita berdayakan masyarakat setempat. Artinya kita optimis kondisi ini pasti segera pulih. Kami ingin secepatnya menyelesaikan penanganan ini,” katanya.

Ardian juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam percepatan pemulihan Aceh Tamiang pascabencana. Seluruh pihak, menurutnya, bekerja tanpa sekat sektoral demi kepentingan masyarakat.

“Kami dibantu tim-tim lain dan pihak-pihak lain yang saling bekerja sama. Tidak ada unsur sektoral, semuanya bahu-membahu untuk membersihkan Aceh Tamiang,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini