Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition di 2026 Dinilai Ancam Usaha Konter Pulsa di Medan

Mereka menilai kebijakan itu berpotensi semakin menurunkan omzet, bahkan mematikan usaha kecil yang sudah terdampak kebijakan sebelumnya.

Suhardiman
Selasa, 30 Desember 2025 | 18:29 WIB
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition di 2026 Dinilai Ancam Usaha Konter Pulsa di Medan
Konter pulsa di Medan khawatir dengan kebijakan face recognition di 2026. [Suara.com/ M Aribowo]
Baca 10 detik
  • Pemerintah akan menerapkan registrasi kartu SIM berbasis biometrik pengenalan wajah mulai tahun 2026 mendatang.
  • Pelaku usaha konter pulsa di Medan, Sumut, khawatir kebijakan ini akan menurunkan omzet dan mematikan usaha mereka.
  • Kekhawatiran muncul karena pelanggan dinilai akan semakin enggan membeli kartu SIM di konter akibat proses yang dianggap rumit.

SuaraSumut.id - Pemerintah akan mulai menerapkan registrasi kartu SIM berbasis biometrik pengenalan wajah atau face recognition mulai 2026.

Rencana tersebut mulai menimbulkan kegelisahan di kalangan pelaku usaha konter pulsa di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Mereka menilai kebijakan itu berpotensi semakin menurunkan omzet, bahkan mematikan usaha kecil yang sudah terdampak kebijakan sebelumnya.

Devi, seorang pengusaha konter pulsa di Kota Medan, mengatakan, sebelum aturan face recognition diberlakukan, penjualan di konter pulsa sudah mengalami penurunan drastis akibat berbagai regulasi yang membatasi penjualan kartu SIM.

"Sudah (mengetahui aturan face recognition)," katanya kepada SuaraSumut.id, Selasa 30 Desember 2025.

"Apalagi dengan aturan lain seperti (menjual) kuota 3 GB tidak boleh lebih, ini sudah sangat berdampak buat pedagang konter," sambungnya.

Dirinya menilai kebijakan tersebut membuat pelanggan semakin enggan membeli kartu SIM di konter pulsa.

Menurut Devi yang memiliki sejumlah konter pulsa di Medan ini, masyarakat cenderung memilih langsung ke gerai resmi operator, karena nantinya proses pembelian di konter dinilai semakin rumit.

"Iya (membuat pelanggan enggan membeli). Pasti (ke gerai resmi), bahkan bisa mematikan usaha ponsel atau konter pulsa," ujarnya.

Kondisi ini telah menyebabkan banyak konter pulsa terpaksa menutup usahanya secara permanen karena tidak mampu bertahan dengan penurunan penjualan yang terus terjadi.

"Mereka (konter pulsa) bisa tutup permanen,” ucapnya.

Dirinya berharap pemerintah dapat mengkaji ulang setiap kebijakan yang akan diterapkan, khususnya yang berdampak langsung pada pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

"Harapan saya buat pemerintah tolong dikaji ulang sebelum peraturan dibuat. Dampaknya sangat besar. Saya sangat berharap agar pemerintah punya solusi yang lebih baik lagi," jelasnya.

"Tidak membuat omzet dan penjualan menurun drastis seperti saat ini. Bahkan sudah banyak konter yang tutup permanen akibat kebijakan yang sudah diberlakukan saat ini," sambung Devi.

Hal senada juga disampaikan Tiwi, pekerja konter pulsa di Kota Medan. Ia mengaku saat ini pelanggan cenderung menghindari pembelian kartu SIM baru karena proses registrasi yang dinilai ribet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini