SuaraSumut.id - Terhitung sejak Senin (21/9/2020) Kepulauan Nias secara resmi diberlakukan penyekatan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di sana.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, semua yang masuk ke Kepulauan Nias harus dilengkapi surat swab, dan ada perlakuan-perlakuan tertentu bagi pendatang.
"Semua yang masuk ke Nias harus swab, entah itu dari bandara, pelabuhan Singkil, Sibolga. Bila dia tidak memiliki maka akan di-swab di sini, kemudian diisolasi hingga hasil swabnya keluar. Lama waktunya paling cepat empat hari," kata Edy, Senin (21/9/2020).
Ia mengatakan, saat ini ada delapan tempat yang disiapkan untuk mengisolasi pasien-pasien yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Gawat! Santri Ponpes Bintan Terkonfirmasi COVID-19 Bertambah Jadi 16 Orang
Salah satunya adalah Hotel Charlita di Gunungsitoli yang memiliki kapasitas 26 kamar dengan 41 tempat tidur.
"Ada delapan tempat yang sudah disiapkan. Total ada 187 kamar dengan 260 tempat tidur. Tetapi Charlita khusus untuk kasus konfirmasi positif, selebihnya untuk kasus reaktif," ujar Edy.
Edy meminta agar Satgasus konsisten dan mampu menyelesaikan permasalahan penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias selama 14 hari, terhitung 21 September hingga 5 Oktober 2020.
"Saya harap Satgasus melakukannya dengan konsisten selama 14 hari ke depan dan mudah-mudahan hasilnya memuaskan. Jika masih ada yang kurang kita akan evaluasi kembali untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya," ungkapnya.
Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara mengatakan, kelengkapan fasilitas penanganan Covid-19 yang ada saat ini diyakni dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: PSBB Kabupaten Tangerang Kembali Diperpanjang, Begini Kata Bupati
"Kini tidak ada lagi pasien Covid-19 di Nias yang isolasi mandiri di rumah, itu akan mempercepat penanganan wabah ini. Fasilitas dan tenaga medis juga saat ini sudah jauh lebih siap, kita tentu optimis Covid-19 ini pergi dari Nias," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Sangat Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi
-
Daftar Lowongan Kerja Sopir Pribadi di Sumut
-
Gerindra Sebut Istri Edy Rahmayadi Pernah Polisikan Kader PDIP Terkait Benteng Putri Hijau
-
Gerindra Minta Hasto Jangan Baper Terkait Pilgubsu 2024: Bobby Nasution Solusi Pembangunan di Sumut
-
Berapa UMP Sumatera Utara 2025? Berikut Simulasi Hitungannya
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
Terkini
-
Pemenuhan Hak Asuh Anak Belum Jadi Prioritas Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024
-
Kabar Baik dari Mendag Budi Santoso, Harga Minyakita Turun Pekan Ini
-
Oknum ASN Rudapaksa Pelajar SMP hingga Hamil di Padangsidimpuan
-
Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang Tapanuli Selatan
-
H-2 Pencoblosan, Elektabilitas Bobby-Surya Unggul Jauh di Pilgub Sumut 2024