Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 28 September 2020 | 13:50 WIB
Ilustrasi pilkada serentak 2020. [Suara.com/Eko Faizin]

Selain itu, stakeholder pengambil kebijakan harus mengantisipasi jika hal buruk tersebut terjadi. Seperti ketersediaan ruang perawatan dan tenaga medis yang menangani.

"Siapa yang menjamin, tentunya adalah pemerintah. Dengan begitu pesta demokrasi tetap berjalan sesuai rencana namun tetap terhindar dari jurang (terpapar Covid-19)," katanya.

IDI mengingatkan ancaman kesehatan di depan mata jika tidak mampu memberikan jaminan kepada masyarakat pada masa pesta demokrasi.

Apalagi, menurut Wijaya, obat untuk Covid-19 sampai saat ini belum ada. Meskipun beberapa informasi menyebut beberapa negara telah mengeluarkan vaksin, namun hal itu belum tersebar ke masyarakat.

Baca Juga: Penyerang Naturalisasi Silvio Escobar Merapat ke PSMS Medan

"Pada prinsipnya mana yang paling penting pemilih atau yang dipilih, tentunya adalah pemilih. Sebab itu adalah orang banyak, dia yang memberi mandat," ujarnya.

Diketahui, kampanye perdana calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 02, Bobby Nasution-Auli Rachman, dipadati ratusan simpatisan dan pendukung.

Aulia Rachman sempat menyinggung banyaknya pendukung yang hadir. Aulia juga mengakui jika pendukung melanggar protokol kesehatan.

"Kalau kita lihat ini sudah melanggar (Protokol kesehatan) Covid-19," kata Aulia Rachman, dihadapan ratusan pendukung Sedulur Bobby, Jumat (26/9/2020).

Disinggung terkait pelanggaran protokol kesehatan dalam pertemuan tersebut, Aulia Rachman mengaku jika telah mengimbau setiap relawan agar menjaga jarak sesuai Prokes yang diberlakukan.

Baca Juga: Ajal Menjemput, Susi Susanti Tewas Dilindas Truk

Namun, dia tidak dapat dapat membendung animo masyarakat yang datang untuk mendukung pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman.

Load More