Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 03 Oktober 2020 | 20:57 WIB
Tangkapan layar kericuhan terjadi di kampus Unimed. [Foto: istimewa]

SuaraSumut.id - Video keributan yang terjadi di kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) beredar di media sosial.

Dilihat SuaraSumut.id (Suara.com) Sabtu (3/10/2020), terlihat sekelompok orang saling tarik dan nyaris terjadi baku hantam.

Dari video terlihat beberapa orang berseragam satpam dan orang mengenakan pakaian loreng mirip seragam oknum aparat.

Menurut keterangan salah seorang mahasiswa bernama Rahmad Kakiki Lubis menyebut, keributan terjadi di depan sekretariat Mapala Unimed, saat proses pembongkaran dan pembubaran UKM oleh pihak kampus.

Baca Juga: Ngamuk Sambil Bawa Toga, Viral Ibu Mahasiswa di Bandung Protes Biaya Wisuda

"Waktu itu kami sedang diskusi tentang rencana mau buat aksi (demonstrasi) terkait adanya surat peringatan yang ditujukan kepada kami Mapala. Tiba-tiba datang satpam bersama oknum berseragam hingga terjadi tindakan arogan (kekerasan) kepada kami," kata Rahmad yang menjabat sebagai Ketua Umum Mapala Unimed, Sabtu (3/10/2020).

Sebelum terjadi tindakan arogansi tersebut, dia dan anggota Mapala lain sempat berdialog dengan perwakilan kampus terkait rencana pembongkaran.

Namun, upaya yang dilakukan tidak mendapat titik temu lantaran pihak kampus yang diwakili oleh satpam tetap bersikeras melakukan pembongkaran bangunan di Sekertariat Mapala.

"Kami kebetulan ada di sekretariat, baru selesai kegiatan. Kemudian datang pihak rektorat bersama satpam mau membongkar. Kami sudah tanya mana surat perintah dari kampus, ternyata mereka tidak mampu menunjukkan. Sekali lagi saya sampaikan bahwa pihak kami tidak ada arogan, kami hanya mempertahankan untuk tidak dibongkar paksa," ujarnya.

Rahmad mengaku, kejadian tindakan arogansi tersebut berawal dari protes yang dilakukan Mapala Unimed yang kembali menerima surat peringatan (SP) untuk kedua kalinya terkait aturan jam malam.

Baca Juga: Antar Narkoba ke Polisi yang Menyamar, Warga Deli Serdang Ini Ditangkap

Padahal, kata Rahmad, mereka sudah mentaati segala aturan dengan membatasi kegiatan di sekretariat sampai pukul 19.00 WIB. Sejak pihak rektorat Unimed melayangkan SP pertama, UKM Mapala beberapa kali meminta untuk beraudiensi dengan mengajukan permohonan, akan tetapi tidak mendapat ruang.

"SP 1 yang kita terima kemarin sudah kita ikuti, semua aturan kita patuhi bahkan kalau ada Satpam datang menegur kita, kita indahkan. Tapi masih juga diberikan SP 2," ungkapnya.

Atas kekecewaan tersebut, anggota UKM Mapala menggelar protes dengan menggelar aksi pada Kamis (1/10/2020). Mereka menyuarakan keberatan mereka atas sanksi yang diberikan pihak kampus Unimed.

Pada Jumat (2/10/2020), kata Rahmad, pihak kampus bersama puluhan satpam dan orang berseragam loreng mendatangi sekretariat Mapala Unimed.

Di sana tindakan arogansi yang dialami mahasiswa pecinta alam itu. Bahkan dalam video yang beredar, oknum berseragam loreng terlibat adu fisik dengan salah seorang anggota Mapala.

Beberapa orang berupaya menarik temannya yang akan dibawa oleh pihak kampus hingga berujung tindakan kekerasan.

Sejumlah barang-barang milik Mapala Unimed sempat dikeluarkan oleh pihak satpam dari dalam sekretariat namun tidak berhasil mereka bawa.

"Setelah kejadian itu, sudah kami rekam dan beberapa barang bukti sudah kami kumpulkan, barulah kampus mau mengajak untuk duduk dan beraudiensi. Audiensi akan digelar dari tanggal 5 hingga 9 Oktober 2020," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More