Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 03 Oktober 2020 | 15:58 WIB
Tangkapan layar kericuhan terjadi di kampus Unimed. [Foto: istimewa]

SuaraSumut.id - Video keributan yang terjadi di kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) beredar di media sosial.

Dilihat SuaraSumut.id (Suara.com) Sabtu (3/10/2020), terlihat sekelompok orang saling tarik dan nyaris terjadi baku hantam.

Dari video terlihat beberapa orang berseragam satpam dan orang mengenakan pakaian loreng mirip seragam oknum aparat.

Kepala Humas Unimed Muhammad Surip mengatakan, peristiwa terjadi di depan sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala pada Jumat (2/10/2020).

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Medan Terus Bertambah: Perlu Kerjasama Seluruh Pihak

"Kejadian pada Jumat siang, saat itu kita melakukan penertiban terhadap bangunan liar yang ada dan mengganggu kenyamanan. Selain Satpam kita juga minta bantuan dari pengamanan luar yakni TNI dan Polisi," kata Surip saat dikonfirmasi SuaraSumut.id, Sabtu (3/10/2020).

Surip mengatakan, upaya penertiban dilakukan pihak kampus karena pengurus UKM Mapala tidak mengindahkan peringatan yang telah diberikan.

Bangunan berupa pondok (cakruk) dan tenda yang dibuat di depan sekretariat Mapala, kata Surip, sering dijadikan tempat untuk berkegiatan yang tidak menunjang akademik.

"Sudah beberapa kali kita ingatkan agar itu dibongkar. Sebab, sering kita lihat itu dijadikan sebagai lokasi yang bukan kegiatan akademis hingga melanggar batas waktu berkegiatan yang sudah diatur," ujarnya.

Saat dilakukan penertiban sejumlah mahasiswa Mapala menghalangi petugas hingga terjadi dialog panjang.

Baca Juga: Tersangka GM Pesta Kolam Renang Ternyata Ketua Relawan Bobby Nasution

Pengurus UKM Mapala bersikeras agar bangunan tersebut tidak dibongkar sehingga terjadi gesekan antara mahasiswa dengan satpam.

"Mereka mungkin menganggap itu miliknya, padahal itu kan tidak boleh. Karena emosi akhirnya terjadi gesekan," ungkapnya.

Pihaknya juga tidak menampik adanya oknum TNI dan Polisi dalam proses penertiban itu. Keterlibatan dimaksudkan agar pelaksanaan penertiban berjalan lancar.

"Memang kita ada minta, pengamanan dari luar (TNI-Polisi) agar penertiban berjalan lancar, namun nyatanya tidak juga. Ya dari Koramil dan Polsek kita minta bantuan," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More