Namun, kondisi jalan sempit yang disebabkan parkir liar di sepanjang jalan koridor Lapangan Merdeka-Tembung sering menjadi kendala.
Kesadaran masyarakat untuk memarkirkan kendaraannya di tempat yang tidak mengganggu arus lalulintas masih menjadi masalah di Kota Medan.
"Kendalanya serius selama saya mengoperasikan bus ini gak ada bang, paling kondisi jalan lah. Karena parkir di badan jalan, jadi macet," ucapnya.
Hal lain yang juga ditemui Agung saat mengoperasikan bus adalah masih ditemukan masyarakat memarkirkan kendaraanya di lokasi halte.
Hal itu juga terlihat saat bus berhenti di Halte Jalan HM Yamin. Beberapa kendaraan masih terlihat diparkir di lokasi halte meski sudah diberi tanda.
"Ya kadang parkir di lokasi halte. Mau berhenti agak payah. Ada beberapa begitu, walaupun sudah diberi plank bertulis Halte," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melaunching moda transportasi massal perkotaan di Kota Medan yang diberi nama Bus Transmetro Deli.
Sebanyak 72 bus berbasis aplikasi dengan sistem Buy the Service (BTS) akan beroperasi di Kota Medan.
Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Hubungan Darat, Budi Setiadi mengatakan, layanan transportasi yang terkoneksi dengan aplikasi TEMAN Bus telah ada di 5 kota besar. Medan merupakan kota terakhir yang dilaunching untuk tahun ini.
Baca Juga: Berperan Aktif Selesaikan Masalah Tanah, ATR/BPN Apresiasi Sumatera Utara
"Jumlah armada yang akan dioperasikan sebanyak 72 bus, dengan 5 koridor. Jenis bus yang akan beroperasi adalah besar dan sedang. Kalau bus besar hanya ada di Kota Medan sedangkan yang lainnya kebanyakan bus ukuran sedang," kata Budi Setiadi, usai flag off bus BTS di Terminal Amplas, Minggu (8/11/2020).
Lima koridor yang akan dibangun untuk menunjang beroperasinya BTS di Kota Medan, yakni koridor Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Terminal Ampalas-Lapangan Merdeka, kemudian Belawan- Lapangan Merdeka, koridor Medan Tuntungan-Lapangan Merdeka, dan koridor Tembung-Lapangan Merdeka.
Budi Sumadi mengatakan, pemerintah berharap dengan program tersebut dapat mengurangi tingkat kemacetan dan menyadarkan masyarakat agar segera beralih ke transportasi massal. Untuk itu, pelayanan BTS kepada masyarakat Medan di gratiskan hingga Desember mendatang.
"Kita harapkan nantinya ada perubahan perilaku masyarakat dari ketergantungan menggunakan kendaraan pribadi, setelah ada BTS ini, masyarakat akan meninggalkan kendaraan pribadinya dan beralih menggunakan kendaraan umum," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan