SuaraSumut.id - Dua orang wanita diamankan karena diduga mengajak masyarakat untuk memilih salah satu paslon di Pilkada Medan.
Peristiwa terjadi pada Minggu (29/11/2020) malam. Kedua wanita itu tengah mengajak masyarakat berpose dua jari dan digerebek warga lain.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Medan Timur, Taufik Hidayat Tanjung membenarkan mendapat laporan dari warga dan mengamankan keduanya.
"Jadi kita amankan karena sudah ramai di lokasi tersebut masyarakat yang datang. Untuk menghindari itu makanya kita bawa ke kantor untuk dimintai keterangan," kata Taufik Hidayat, Selasa (1/11/2020).
Setelah dimintai keterangan dan identitas, kata Taufik, keduanya diperkenankan pulang oleh Panwascam Medan Timur.
Taufik mengatakan, semula pihaknya mendapat laporan bahwa ada dua wanita diamankan diduga membagikan uang paslon Bobby Nasution-Aulia Rachman.
"Setelah kita minta keterangan ternyata dua wanita itu mengajak warga untuk berfoto pose dua jari dan diberikan uang Rp 50 ribu," ujarnya.
Setelah di foto pose dua jari, uang tersebut kembali diambil keduanya dan mengganti uang itu menjadi Rp 20 ribu. Warga menjadi geram dan mendatangi kedua pembagi uang itu.
"Sebenarnya ini ada persoalan karena ada ingkar janji kesepakatan dengan mereka. Harusnya uang itu Rp 50 ribu, tapi diganti setelah berfoto," bebernya.
Baca Juga: Dukung Akhyar-Salman di Pilkada Medan, UAS Ajak Seluruh Jamaah Pilih AMAN
Taufik mengatakan, setelah pihaknya tiba di lokasi, tidak ditemukan pembagian uang sebab uang sudah selesai dibagikan.
Dari hasil keterangan kedua perempuan terebut, mereka menyuruh warga berfoto sambil memegang uang dan pose membentuk dua jari yang mengarah ke salah satu paslon.
"Saat kita tanya, keduanya mengaku itu bantuan Covid-19. Tapi saat ditanya dari lembaga mana, mereka tidak bisa menyebutkan," kata Taufik Hidayat Tanjung.
Hal itu dijadikan informasi awal untuk dikembangkan sesuai Perbawaslu nomor 8 tahun 2020. Setelah itu, Panwascam punya waktu 7 hari untuk mengumpulkan alat bukti.
"Kita sudah membentuk tim penelusuran untuk mencari informasi terkait tindakan tersebut. Apabila ada unsur pidana, maka akan kita teruskan ke Gakkumdu Bawaslu Medan," ungkapnya.
Ditanya lebih lanjut terkait bentuk kampanye yang dilakukan, Taufik mengatakan bahwa mereka tidak membawa simbol paslon.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!
-
Benarkah 250 Warga Kampung Dalam Meninggal Akibat Banjir Aceh Tamiang?
-
Benarkah Aparat Menjual Beras Bantuan Bencana di Aceh Tengah?
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga