Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 01 Desember 2020 | 14:55 WIB
Dua wanita ditangkap diduga bagikan uang untuk memilih salah satu paslon [Foto: Istimewa]

SuaraSumut.id - Dua orang wanita ditangkap warga di Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur. Mereka diduga membagikan uang agar warga memilih pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman di Pilkada Medan.

Jubir Tim pemenangan Bobby-Aulia, Sugiat Santoso membantah telah melakukan politik uang (money politik). Pihaknya juga telah mengecek dua wanita yang ditangkap warga tersebut.

"Setelah kita cek dan pastikan di tim pemenangan serta partai pendukung, bahwa tidak benar ada melakukan politik uang seperti dugaan yang terjadi di Medan Timur," kata Sugiat Santoso, Selasa (1/12/2020).

Sugiat mengatakan, dari awal pihaknya telah mewanti-wanti setiap tim pemenangan dan partai pendukung dari tingkat atas sampai kelurahan untuk tidak melakukan politik uang.

Baca Juga: Talak Tiga PDIP, Akhyar Nasution Akan Akhiri Karir Politik di Demokrat

"Dari awal sangat melarang tim untuk melakukan kegiatan kampanye yang melanggar aturan. Termasuk politik uang, ujaran kebencian, berita hoaks dan politik identitas," ujarnya.

Sugiat meminta hal itu tersebut harus diusut tuntas oleh pihak penyelenggara, dalam hal ini Bawaslu. Jika ada individu yang diduga dan mengaku sebagai tim Bobby-Aulia, Sugiat mempersilahkan melakukan penindakan.

Ditanya apakah ada dugaan kampanye hitam dalam kasus tersebut, Sugiat mengaku tidak ingin menduga-duga. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada petugas pemilu.

"Kita tidak mau menduga-duga, fokus kita sedang mempersiapkan diri untuk 9 Desember nanti. Kalau sedekah, kita selalu menganjurkan itu. Apalagi sekarang kondisi pandemi tentu kehidupan masyarakat terdampak," ungkapnya.

Merendahkan Martabat Medan

Baca Juga: Dukung Akhyar-Salman, UAS Minta Tim Kampanye dari Pintu ke Pintu

Sementara itu, tim sekretaris pemenangan pasangan calon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, Wasis Wiseso Pamungkas menyayangkan jika benar terjadi politik uang.

Wasis mengatakan, politik uang dalam Pilkada Medan sebagai tindakan tidak bermartabat dan merendahkan.

"Itu sebenarnya tidak boleh terjadi. Itu mencederai demokrasi dan merendahkan martabat anak Medan," kata Wasis saat dikonfirmasi.

Wasis mendesak dan meminta penyelenggara untuk mengusut dugaan politik uang tersebut sampai tuntas.

"Kita meminta ditindak sesuai aturan yang berlaku, sampai siapa yang menyuruh dan siapa yang menyiapkan dananya juga diusut," jelasnya.

Sebelumnya, dua orang wanita diamankan karena diduga mengajak masyarakat untuk memilih salah satu paslon di Pilkada Medan.

Peristiwa terjadi pada Minggu (29/11/2020) malam. Kedua wanita itu tengah mengajak masyarakat berpose dua jari dan digerebek warga lain.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Medan Timur, Taufik Hidayat Tanjung membenarkan mendapat laporan dari warga dan mengamankan keduanya.

"Jadi kita amankan karena sudah ramai di lokasi tersebut masyarakat yang datang. Untuk menghindari itu makanya kita bawa ke kantor untuk dimintai keterangan," kata Taufik Hidayat, Selasa (1/11/2020).

Setelah dimintai keterangan dan identitas, kata Taufik, keduanya diperkenankan pulang oleh Panwascam Medan Timur.

Kontributor : Muhlis

Load More