SuaraSumut.id - Kondisi tata ruang, tata kelola sumber daya air dan sistem drainase kota yang buruk dinilai menjadi penyebab terjadinya banjir di Medan.
Hal tersebut dikatakan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Manajemen Sumber Daya Air, Firdaus Ali, Minggu (6/12/2020).
"Contohnya saat hujan sudah berhenti, sungai juga masih bisa menampung debit air, tetapi air yang merendam pemukiman belum juga surut. Ini menunjukkan sistem drainasenya sangat jelek," kata Firdaus Ali.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah kepada wartawan, Senin (7/12/2020).
Ia menyebut, banjir yang terjadi bukan disebabkan sistem drainase yang buruk. Ia mengaku, efek dari sistem drainase buruk adalah genangan air di badan jalan. Sedangkan yang terjadi kemarin adalah banjir akibat luapan air sungai.
"Kalau banjir itu dari sungai, sistem drainase itu efeknya di genangan kalau ini udah melimpah melimpah. Drainase itu justru sekarang ini jalan semua, nggak ada genangan kan bersih semua. Paling lama satu jam genangan air abis itu kering lagi," katanya.
"Ini karena hujan di hulu, di samping itu juga pasang di laut jadi ketemu dia. Ada namanya siklus banjir, siklus itu akibat di hulunya hujan besar, di muara pasang itu jarang terjadi bersamaan telah fenomena banjir. Itulah namanya siklus banjir 10 tahunan dan dari kehendak Maha Kuasa," ujarnya.
Mengatasi meluapnya sungai, diakuinya perlu treatmen tambahan. Di mana, kanal Marendal salah satu treatmennya.
"Kanal Marindal itu mengalihkan aliran Sungai Deli ke sungai Denai. Itu Sungai Deli kalau enggak ada kenal itu terbenam Medan. Itu syukur alhamdulillah ada kanal," jelasnya.
Baca Juga: Petugas Puskesmas Turun Tangan Bantu Kesehatan Warga Korban Banjir Medan
Selama ini, lanjut dia, banyak yang menyebut bahwa kanal tidak berfungsi. Kenyataannya kemarin karena kanal Medan tidak terendam banjir.
"Banyak yang bilang selama ini karena itu tidak berfungsi, kalau enggak ada kanal itu udah kebanjiran Medan ini, semua itu memang peralihan Sungai Denai ke Sungai Deli airnya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional
-
Tol Sinaksak-Simpang Panei Dibuka Mulai 16 Desember 2025
-
Bulog Salurkan Bantuan 2.855 Ton Beras untuk Korban Bencana di Sumut
-
Pemkot Medan Terima Bantuan 30 Ton Beras dari Uni Emirat Arab untuk Korban Banjir
-
Daftar Aplikasi Berbahaya di Android, Pengguna Wajib Hapus Sekarang