SuaraSumut.id - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal ekspor benur membuat eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan responsnya.
Susi mengaku sudah setahun menunggu pernyataan dari Megawati selama setahun. Ia pun menuturkan jika Mega bisa menghentikan keputusan ekspor benih yang telah merembet jadi polemik tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Susi melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti.
"Terima kasih akhirnya ibu bersuara, sudah satu tahun Susi tunggu. Susi sendiri, Susi frustasi jaga lautan untuk masa deoan generasi yang akan datang," ungkap Susi.
Baca Juga: Anies Blusukan ke RS Fatmawati, Susi Pudjiastuti Sampaikan Permohonan Ini
Ia menilai, hanya sosok Megawati yang bisa menghentikan semua kerusakan yang telah terjadi akibat kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan baru.
"Sekarang hanya ibu, ibu Mega yang bisa menghentikan semua yang telah rusak dalam satu tahun terakhir," kata Susi seperti dikutip Suara.com, Jumat (8/1/2021).
Dalam forum virtual, Megawati mempertanyakan kebijakan ekspor benih lobster yang diterapkan di Indonesia.
Menurutnya, benih ekspor tak seharusnya diekspor karena bisa dibudidayakan di dalam negeri dengan menggunakan teknologi.
Susi dalam cuitannya mengaku lega dengan pernyataan Megawati tersebut. Ia sempat merasa sendiri dan frustasi menjaga laut akibat kebijakan ekspor benur.
Baca Juga: Geger! Nelayan Temukan Mayat Mengambang di Perairan Laut Padang
Susi menaruh harapan besar kepada Megawati dalam menjaga lautan Nusantara. Ia meminta agar Megawati bisa menjadi kawannya dalam menjaga laut.
"Ibu bicara tentang hal ini, saya yakin ibu akan menjaganya. Hanya ibu yang bisa menjaga lautan dari cantrang trawl, dinamit fishing, pencurian ikan. Ibu kawani Susi," tuturnya.
Bahkan, saking gembiranya dengan opernyataan Megawati terkait kebijakan ekspor benur, Susi mengaku menangis bahagia.
"Hari ini sangatlah indah. Saya menangis karena sukacita. Ibu Mega akhirnya bersuatra, terima kasih sekali lagi ibu," tukasnya.
Kebijakan Ekspor Benih Lobster
Sejak tak lagi menjabat sebagai Menteri KKP, Susi dengan tegas menolak ekspor benih lobster dibuka.
Kebijakan ekspor benih lobster sempat dilarang dimasa kepemimpinan Susi di KKP. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri KKP Nomor 56/Permen-KP/2016 tetang larangan ekspor lobster.
Namun, peraturan tersebut dicabut setelah Edhy Prabowo menjabat sebagai Menteri KKP. Aturan yang terbaru ini diresmikan pada 5 Mei 2020.
Setelah penangkapan Edhy Prabowo, KKP memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor benih lobster atau benur.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor B. 22891/DJPTPI.130/XI/2020. Surat tertanggal 26 November ini diteken Plt Dirjen Perikanan Tangkap Muhammad Zaini.
Berita Terkait
-
Berapa Tinggi Badan Tutku Burcu? Biodata pesaing utama Megawati Hangestri di Liga Voli Korea
-
Jadwal Red Sparks Hari Ini, Megawati Lawan Legenda Voli Korea Kim Yeon Koung di Tim Kuat Pink Spider
-
Penerbangan Ditutup, Alternatif Transportasi di Wilayah NTT Bisa Gunakan Kapal Laut
-
Pilkada Jateng Rasa Pilpres: Pertarungan Politik Lanjutan Megawati dan Jokowi?
-
Beres Sowan ke Jokowi dan SBY, Prabowo Niat Temui Megawati
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Kedipkan Mata ke Istri Orang, Pria di Aceh Tewas Dibacok-Digorok
-
Antisipasi Tingginya Hujan, KAI Sumut Siapkan AMUS
-
Cemburu Berujung Maut, Seret Satu Keluarga Masuk Bui
-
Waspada! Gelombang Tinggi Samudera Hindia Barat Nias Berpotensi 2,5 Meter, Perairan Aceh Juga Terancam
-
Penasehat Hukum Edy Rahmayadi Peringatkan Tim Bobby-Surya Jangan Asal Ngomong soal Situs Benteng Putri Hijau