SuaraSumut.id - Perusahaan asing akan dilarang melibatkan warga Iran dalam uji coba vaksin Covid-19.
Hal tersebut satu hari setelah pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei melarang impor vaksin dari Inggris dan Amerika Serikat.
"Perusahaan-perusahaan asing ingin memberi vaksin kepada kita sehingga mereka dapat menguji coba vaksin itu ke rakyat Iran. Namun, Kementerian Kesehatan akan mencegah hal itu terjadi," kata Presiden Iran Hassan Rouhani, dilansir dari Antara, Minggu (10/1/2021).
Namun demikian, Rouhani tidak menyebut nama perusahaan. Ia juga tidak memberi keterangan lebih lanjut.
Baca Juga: Kembali Melonjak, Hari Ini Kasus Corona Indonesia Tambah 10.406 Orang
"Rakyat kami tidak akan jadi alat uji coba untuk perusahaan-perusahaan vaksin," ujarnya.
"Kami akan membeli vaksin buatan asing yang aman," sebut Rouhani.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat (8/1) mengatakan AS dan Inggris tidak dapat dipercaya.
Dua negara itu, kemungkinan berusaha menyebarkan penyakit ke negara lain. Iran dapat memperoleh vaksin dari tempat yang terpercaya, kata Khamenei tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Di samping Inggris dan AS, China dan Rusia -- sekutu Iran -- juga memproduksi vaksin Covid-19.
Khamenei mengulang kembali tuduhan tersebut di Twitter. Namun, Twitter menghapus cuitan tersebut karena isi pesannya dianggap memuat informasi sesat dan bertentangan dengan aturan perusahaan.
Baca Juga: PSBB Ketat, Penumpang Kendaraan Umum Dilarang Bicara Selama Perjalanan
Iran meluncurkan uji coba vaksin buatan dalam negerinya pada akhir bulan lalu. Pemerintah mengatakan vaksin itu akan membantu Iran menghadapi pandemi di tengah berbagai kesulitan akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Sanksi ekonomi AS itu berdampak pada kemampuan Iran untuk mengimpor vaksin dari luar negeri. Ketegangan antara Washington dan Teheran kian memuncak sejak 2018 yang diperparah oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Trump keluar dari kesepakatan nuklir yang diteken oleh dua negara pada 2015 dan ia kembali menjatuhkan sanksi untuk Iran.
Berita Terkait
-
PBB: 700 Anak Palestina Diculik Setiap Tahun, Iran Tuntut Akuntabilitas Global
-
'Tak Akan Mundur Sejengkal Pun' Iran Buka Peluang Berunding dengan Donald Trump
-
Iran Desak Israel Dikeluarkan dari PBB dan Organisasi Internasional
-
Abaikan Trump! Iran-China Perkuat Hubungan Strategis 25 Tahun
-
Khamenei Bantah Isu Koma, Unggah Foto Pertemuan dengan Dubes Lebanon
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Eksponen Cipayung Sumut Titipkan Gagasan Sumut Berkelanjutan untuk Pasangan Bobby-Surya
-
Pria di Medan Ditangkap Gegara Promosikan Judi Online
-
2 Tukang Ojek Tewas Dibedil KKB di Puncak Papua Tengah
-
Dialog Publik Cipayung Plus Sumut: Kolaborasi Kunci Kemajuan Sumatera Utara
-
Kawanan Bersenpi yang Culik Remaja Wanita di Labura Ternyata Satu Keluarga