Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 01 Februari 2021 | 15:37 WIB
Tim dokter operasi pemisahan kembar siam Adam dan Aris [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Kondisi kembar siam Adam dan Aris semakin membaik setelah operasi lanjutan pasca-pemisahan.

Dokter bedah plastik, dr Utama Abdi Tarigan, Sp.BP - RE (K), mengatakan, kondisi luka pada kulit usai operasi 95 persen semakin membaik. Meski masih ada luka terbuka yang saat ini dalam proses penyembuhan.

"Kemarin setelah kita pisahkan, kan ada luka terbuka, kemudian kita cangkok kulit paha. Alhamdulillah sekarang hidup semua (kulitnya). Saat kondisinya 95 persen sudah menutup," katanya, Senin (1/2/2021).

Ia mengatakan, semula luka kulit yang menyatu akan ditutup menggunakan teknik perluasan jaringan menggunakan Tissue Expander. Lantaran alat tidak tersedia di Indonesia, katanya, pihaknya memutuskan menggunakan teknik lama yakni pencangkokan kulit.

Baca Juga: Klaim Fee Belum Dibayar, Kuasa Hukum Akan Gugat Akhyar-Salman

"Karena kondisi pandemi dan bahan tidak tersedia dan setelah kita kirim dari Prancis tapi bahannya lama datang, makanya kita putuskan menggunakan teknik lama dengan mencangkok," ujarnya.

Ia mengatakan, proses pencangkokan kulit untuk menutup luka terbuka itu perkembangannya selama 14 hari, terhitung sejak 5 Januari 2021. Setelah dibuka, kondisi jaringan kulit secara keseluruhan telah menutup.

"Tidak ada tanda-tanda infeksi, saat ini lukanya kering. Ada beberapa luka masih terbuka dan dibalut, kemungkinan itu akan tertutup dengan sendirinya melalui perawatan," ungkapnya.

Pihaknya dalam beberapa hari ke depan akan membuka beberapa jahitan pada kulit untuk meminimalisir terjadinya infeksi.

Sementara itu, dokter spesialis anak dr Rina C Amalia Saragih, M.Ked (Ped), menjelaskan, perkembangan Adam dan Aris cukup aktif dan mulai berinteraksi dan merespon setiap stimulus.

Baca Juga: Terduga Pelaku Pencuri Ban Serep Keok Dimassa, Netizen Kaget Liat Endingnya

"Bayi cukup aktif, sama seperti bayi pada umumnya kalau ada stimulasi yang membuat dia menangis, dia akan menangis seperti biasa. Dan makan buburnya sudah lewat mulut," ujarnya.

Adam dan Aris mulai berinteraksi satu sama lain dengan kontak mata. Saat ini keduanya masih dalam perawatan intensif dan harus diberi jarak. Tim dokter masih melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan kedua bayi kembar siam tersebut.

"Kita belum bisa pastikan kapan mereka bisa dipindahkan ke ruang rawat biasa, itu tergantung perkembangan selanjutnya. Memang itu saat ini mereka membutuhkan perawatan secara intensif," katanya.

Segera bawa Adam dan Aris pulang ke kampung halaman

Setelah Adam dan Aris menjalani operasi kedua, Supono (32) dan Nur Rahmawati (26) akhirnya diperkenankan bertemu dengan kedua buah hatinya itu. Nur mengatakan, sangat bersyukur melihat kedua anaknya itu berhasil dipisahkan dengan selamat.

"Pertama kali ketemu, saya sangat terharu. Ini adalah penantian saya selama setahun lebih, akhirnya saya bisa memeluk keduanya setelah dipisahkan," kata Nur.

Ia menceritakan, pertama kali melihat kedua bayinya itu setelah operasi pertama. Meski hanya bisa melihat dari jarak jauh.

"Pas dia liat saya langsung nangis. Dia tahu kalau ibunya yang datang," ungkapnya.

Saat ditanya apa harapannya, Nur dengan lugas agar Adam dan Aris secepatnya sembuh dan ingin segera membawa keduanya pulang ke kampung halaman.

"Harapan saya Adam dan Aris bisa cepat sembuh biar bisa pulang kampung," harapnya.

Sedangkan Supono, sang ayah kedua bayi kembar itu tidak banyak berkata-kata. Ujung matanya terlihat mulai basah, hanya kata-kata syukur dan ucapan terimakasih yang disampaikan.

"Saya tidak bisa berkata-kata, hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada tim dokter dan pihak rumah sakit yang sudah merawat dan menangani kedua anak saya," kata Supono.

Ditanya apakah ada persiapan khusus menyambut kedua buah hatinya, Supono mengaku sedang mempersiapkan diri untuk merawat Adam dan Aris ketika dipindahkan dari ruang ICU.

"Belum ada rencana, paling nanti setelah dia pindah ruangan ada pelatihan lagi dari perawat dan dokter untuk merawatnya. Kalau sekarang kan belum karena masih dirawat," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More