SuaraSumut.id - Eksekusi Lapangan Gajah Mada, di Jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur, berlangsung ricuh, Selasa (9/3/2021) sore.
Kericuhan terjadi saat pihak ahli waris mengkliam sebagai pemilik tanah menolak kehadiran Satpol PP melakukan eksekusi.
"Mana surat kalian. Coba tunjukkan satu lembar saja surat kalian kalau ini tanah Pemko Medan," teriak seorang ahli waris.
Puluhan Satpol PP bersama petugas gabungan dari TNI/Polri dan petugas Kantor Camat mulai tiba di Lapangan Gajah Mada dipimpin Kasatpol PP M Sofyan. Satu alat berat dilibatkan dalam eksekusi tanah dengan luas 7200 meter itu.
Sebelum terjadi kerusuhan, pihak keluarga mencoba menghadang petugas yang akan menghancurkan pagar yang dipasang dengan seng. Aksi saling dorong hingga pelemparan batu ke petugas saat eskavator mulai merobohkan pagar.
"Ini lah negara, putusan mahkamah agung bisa dikalahkan. Lihatlah arogannya pemerintah Medan," ucap pihak yang menolak eksekusi.
Petugas Satpol PP berhasil memukul mundur massa yang mengaku sebagai ahli waris dan berhasil merobohkan pagar.
Kecewa dengan sikap petugas, para ahli waris berupaya menerobos barisan petugas. Saat itu pula terjadi pelemparan ke arah alat berat.
"Mana surat perintah kalian, coba tunjukkan. Jangan main gusur-gusur aja. Kami ahli waris, kami punya surat sah dan sudah ada putusan Mahkamah Agung," ungkap pria itu.
Baca Juga: Jenderal Andika Jelaskan Jenis Kelamin Serda Aprilia Manganang
Kasatpol PP Medan, M Sofyan mengatakan, eksekusi dilakukan merupakan perintah Wali Kota Medan dan dilaksanakan hari ini.
"Hari ini kita datang ke lokasi ini yang dikenal dengan Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, merupakan aset Pemerintah Kota Medan dan dipagar, sehingga kita lalukan penertiban," kata M Sofyan.
Dijelaskan M Sofyan, terkait kronologis sengketa dan status aset dapat dipertanyakan ke Pemko Medan melalui badan pengelola keuangan dan aset daerah.
"Kita hanya menjalankan tugas untuk mengamankan aset Pemko Medan," ujarnya.
M Sofyan mengakui, dalam proses penertiban terjadi perlawanan dari beberapa orang yang mengaku sebagai ahli waris. Seorang petugas Satpol PP menjadi korban dalam peristiwa bentrokan itu.
"Alhamdulillah kita berhasil menjalankan tugas sampai selesai. Walaupun tadi ada seorang petugas kita terluka, nanti kita lihat apakah itu tindakan anarkisme, akan kita laporkan ke pihak kepolisian," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition di 2026 Dinilai Ancam Usaha Konter Pulsa di Medan
-
94 Persen Site Telkomsel di Aceh Telah Pulih Pascabencana
-
Relawan PNM Kembali Turun Langsung Salurkan Bantuan dan Kuatkan Korban Bencana
-
Warung Makan di Aceh Tamiang Bangkit Usai Kementerian PU Bersihkan Akses Jalan
-
BSI dan PLN Hadirkan SPKLU Berbasis Masjid di Medan